Trump Rilis Ribuan Dokumen Pembunuhan Kennedy
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akhirnya merilis ribuan dokumen yang terkait dengan pembunuhan John F Kennedy (JFK). Meski begitu, Trump menunda perilisan beberapa file "sensitif" tentang pembunuhan presiden ke-35 AS itu.
"Trump menyetujui 2.800 catatan untuk dirilis, namun, setelah sebagian besar permintaan dari CIA dan FBI, dia meninggalkan dengan "tidak ada pilihan" kecuali untuk menyimpan sekitar 300 rahasia lainnya," kata Gedung Putih seperti dikutip dari Sky News, Jumat (27/10/2017).
Catatan tersebut akan ditinjau lebih lanjut selama enam bulan ke depan.
Pejabat Gedung Putih mengatakan badan federal akan diberitahu bahwa dokumen-dokumen itu harus tetap dirahasiakan setelah ditinjau ulang hanya untuk kasus yang paling langka.
Ada banyak spekulasi tentang apa yang mungkin ada dalam file yang sebelumnya tak terlihat mengenai penembakan fatal Presiden Kennedy di Dallas pada tanggal 22 November 1963.
Menurut koresponden Sky News penundaan tersebut hanya akan memperdalam intrik dalam sebuah cerita yang sudah kaya dengan misteri.
"Sejarawan dan analis yang telah saya ajak bicara mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan adanya sebuah bukti yang tidak terbantahkan, mereka tidak percaya ada pria bersenjata kedua, namun ingin tahu lebih banyak tentang keterlibatan CIA (dalam pembunuhan tersebut)," kata koresponden Sky News.
Pada tahun 1964, Komisi Warren menyimpulkan bahwa Lee Harvey Oswald adalah satu-satunya pria bersenjata dan sebuah penyelidikan kongres 1979 tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim keterlibatan CIA. Tapi kecurigaan terus berlanjut.
Sebuah pernyataan beberapa bulan yang lalu dari Arsip Nasional mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut akan dianggap "tangensial" atau bersinggungan terhadap apa yang sudah diketahui tentang pembunuhan tersebut.
Presiden George HW Bush menandatangani sebuah undang-undang pada tahun 1992 yang mewajibkan semua dokumen pembunuhan akan dilepaskan dalam waktu 25 tahun, kecuali jika hal itu akan membahayakan intelijen, penegakan hukum, operasi militer atau hubungan luar negeri.
Trump telah mengkonfirmasi beberapa hari yang lalu bahwa dia akan memenuhi tenggat waktu ini yaitu 26 Oktober.
Langkah yang dilakukan oleh pemerintahan Bush sebagian didorong oleh kehebohan yang disebabkan oleh film Oliver Stone pada tahun 1991, JFK, yang mengklaim ada konspirasi besar untuk membunuh presiden tersebut.
"Trump menyetujui 2.800 catatan untuk dirilis, namun, setelah sebagian besar permintaan dari CIA dan FBI, dia meninggalkan dengan "tidak ada pilihan" kecuali untuk menyimpan sekitar 300 rahasia lainnya," kata Gedung Putih seperti dikutip dari Sky News, Jumat (27/10/2017).
Catatan tersebut akan ditinjau lebih lanjut selama enam bulan ke depan.
Pejabat Gedung Putih mengatakan badan federal akan diberitahu bahwa dokumen-dokumen itu harus tetap dirahasiakan setelah ditinjau ulang hanya untuk kasus yang paling langka.
Ada banyak spekulasi tentang apa yang mungkin ada dalam file yang sebelumnya tak terlihat mengenai penembakan fatal Presiden Kennedy di Dallas pada tanggal 22 November 1963.
Menurut koresponden Sky News penundaan tersebut hanya akan memperdalam intrik dalam sebuah cerita yang sudah kaya dengan misteri.
"Sejarawan dan analis yang telah saya ajak bicara mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan adanya sebuah bukti yang tidak terbantahkan, mereka tidak percaya ada pria bersenjata kedua, namun ingin tahu lebih banyak tentang keterlibatan CIA (dalam pembunuhan tersebut)," kata koresponden Sky News.
Pada tahun 1964, Komisi Warren menyimpulkan bahwa Lee Harvey Oswald adalah satu-satunya pria bersenjata dan sebuah penyelidikan kongres 1979 tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim keterlibatan CIA. Tapi kecurigaan terus berlanjut.
Sebuah pernyataan beberapa bulan yang lalu dari Arsip Nasional mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut akan dianggap "tangensial" atau bersinggungan terhadap apa yang sudah diketahui tentang pembunuhan tersebut.
Presiden George HW Bush menandatangani sebuah undang-undang pada tahun 1992 yang mewajibkan semua dokumen pembunuhan akan dilepaskan dalam waktu 25 tahun, kecuali jika hal itu akan membahayakan intelijen, penegakan hukum, operasi militer atau hubungan luar negeri.
Trump telah mengkonfirmasi beberapa hari yang lalu bahwa dia akan memenuhi tenggat waktu ini yaitu 26 Oktober.
Langkah yang dilakukan oleh pemerintahan Bush sebagian didorong oleh kehebohan yang disebabkan oleh film Oliver Stone pada tahun 1991, JFK, yang mengklaim ada konspirasi besar untuk membunuh presiden tersebut.
(ian)