Putra Raja Salman Disebut Kunjungi Israel, Saudi Membantah

Senin, 23 Oktober 2017 - 15:54 WIB
Putra Raja Salman Disebut Kunjungi Israel, Saudi Membantah
Putra Raja Salman Disebut Kunjungi Israel, Saudi Membantah
A A A
RIYADH - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi membantah laporan sejumlah media yang menyebut Putra Mahkota Mohammed bin Salman melakukan kunjungan rahasia ke Israel. Kementerian itu menegaskan bahwa laporan kunjungan putra Raja Salman itu tidak berdasar.

Awalnya, stasiun radio Kan Bet melaporkan beberapa pekan lalu bahwa seorang anggota senior keluarga kerajaan Saudi mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan pejabat Israel dalam sebuah perjalanan rahasia ke negara Yahudi tersebut.

Media Arab kemudian mengidentifikasi pengunjung itu adalah Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman yang juga Menteri Pertahanan Arab Saudi.

“Laporan kunjungan rahasia ke Israel oleh seorang pejabat Saudi yang telah muncul di beberapa media, tidak berdasar,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi melalui seorang juru bicara yang dilansir kantor berita negara Saudi, SPA.

”Arab Saudi selalu bersikap transparan dalam hal kontak dan kunjungan ke luar negeri,” lanjut kementerian tersebut.

Pejabat Israel tidak pernah mengonfirmasi laporan yang menyebut ada kunjungan pangeran Saudi. Laporan media itu muncul setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa hubungan antara Israel dan dunia Arab lebih baik dari sebelumnya.

Ada banyak laporan dalam beberapa tahun terakhir tentang kerja sama antara Israel dan Arab Saudi, namun sebagian besar laporan itu berasal dari Iran, rival regional Saudi. Salah satu laporan menyebut bahwa Tel Aviv dan Riyadh bekerja sama untuk menyabotase program nuklir Teheran.

Salah satu laporan Iran pada tahun 2013 mengklaim bahwa kepala dinas intelijen Saudi telah bertemu dengan beberapa pejabat keamanan senior Israel, termasuk kepala Mossad Israel, di Jenewa.

Tahun lalu, Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon mengisyaratkan bahwa ada saluran komunikasi antara Israel dan negara-negara Arab Sunni yang berdekatan.

Pada bulan Juni lalu, surat kabar Times yang berbasis di London melaporkan bahwa Israel dan Arab Saudi sedang dalam pembicaraan untuk membangun hubungan ekonomi secara formal. Namun, pejabat di Saudi menolak laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa sumbernya adalah pejabat Amerika Serikat.

Kementerian Luar Negeri Saudi meminta media yang membuat laporan itu untuk memeriksa ulang akurasinya. “Kerajaan Arab Saudi selalu transparan dalam hal komunikasi dan tidak ada yang perlu disembunyikan dalam hal ini,” kata kementerian tersebut, yang dikutip Senin (23/10/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7038 seconds (0.1#10.140)