WHO Batalkan Penunjukkan Robert Mugabe sebagai Duta

Minggu, 22 Oktober 2017 - 21:09 WIB
WHO Batalkan Penunjukkan Robert Mugabe sebagai Duta
WHO Batalkan Penunjukkan Robert Mugabe sebagai Duta
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, mereka telah membatalkan penunjukanPresiden Zimbabwe Robert Mugabe sebagai duta. Mugabe sebelumnya ditunjuk oleh WHO sebagai "Goodwill Ambassador".
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menamai Mugabe ke jabatan seremonial pada pertemuan tingkat tinggi WHO mengenai penyakit kronis, yang dihadiri oleh kedua pria tersebut, di Uruguay Rabu lalu.
Pada saat itu, Tedros memuji Zimbabwe sebagai pemimpin negara yang menempatkan cakupan kesehatan universal, dan promosi kesehatan di pusat kebijakannya untuk memberikan perawatan kesehatan bagi semua orang.
Tapi, Tedros kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah mendengarkan orang-orang yang mengungkapkan keprihatinan atas penunjukan Mugabe. Dia menuturkan, semua orang menyayangkan penunjukan tersebut.
"Selama beberapa hari terakhir, saya telah merenungkan pengangkatan Presiden Robert Mugabe sebagai "Goodwill Ambassador" WHO untuk NCD di Afrika. Akibatnya, saya memutuskan untuk membatalkan penunjukan tersebut," kata Tedros, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/10).
"Saya juga telah berkonsultasi dengan Pemerintah Zimbabwe, dan kami telah menyimpulkan bahwa keputusan ini untuk kepentingan terbaik WHO," sambungnya.
Sejumlah negara memang telah melemparkan kritikan keras atas penunjukan Mugabe tersebut. Pemerintah Inggris menggambarkan penunjukkan Mugabe sangat mengejutkan dan mengecewakan mengingat catatan pelanggaran hak asasi manusianya, dan memperingatkan bahwa hal itu dapat membayangi pekerjaan WHO.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa dia mengira itu adalah lelucon April Fool yang buruk, sementara departemen luar negeri AS mengatakan bahwa penunjukkan itu jelas bertentangan dengan cita-cita PBB untuk menghormati hak asasi manusia dan martabat manusia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4558 seconds (0.1#10.140)