AS: 90 Persen Wilayah Raqqa Sudah Bebas dari ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan, sudah sekitar 90 persen wilayah Raqqa di Suriah berhasil dibebaskan dari cengkeraman ISIS. Sebelumnya, Raqqa merupakan benteng terkuat ISIS di Suriah.
"Saat ini di Suriah, ISIS kehilangan pegangannya. Setelah lebih dari empat bulan beroperasi, lebih dari 90 persen wilayah Raqqa telah dibebaskan," kata pemimpin koalisi anti-ISIS Kolonel Ryan Dillon, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (18/10).
Dillon mengatakan, meskipun ISIS udah berhasil dikalahkan, namun operasi pembersihan berlanjut, sebab sebagian wilayah kota masih dikendalikan oleh kelompok teror tersebut. "Kami mengharapkan mitra kami, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) untuk memberikan tekanan kepada kantong terakhir militan," ungkapnya.
AS telah mendukung sejumlah kelompok milisi Arab di bawah naungan SDF, termasuk pasukan Kurdi, yang dianggap oleh Ankara sebagai cabang Suriah dari organisasi teror PKK yang telah berperang lebih dari 30 tahun melawan negara Turki.
Kemarin, SDF dilaporkan telah sukses merebut Raqqa sepenuhnya dari tangan ISIS. Direbutnya Raqqa ditandai dengan berkibarnya bendera pasukan oposisi.
"Pertarungan tersebut telah berakhir, namun aliansi milisi Kurdi dan Arab sedang membersihkan stadion dari ranjau dan beberapa militan yang tersisa," kata Rojda Felat, komandan kampanye Raqqa untuk SDF.
Jatuhnya kota Raqqa, yang selama ini disebut-sebut sebagai ibukota ISIS di Suriah, merupakan simbol kuat dari keruntuhan gerakan militan tersebut. Dari kota itu, kelompok tersebut merencanakan serangan ke luar negeri.
"Saat ini di Suriah, ISIS kehilangan pegangannya. Setelah lebih dari empat bulan beroperasi, lebih dari 90 persen wilayah Raqqa telah dibebaskan," kata pemimpin koalisi anti-ISIS Kolonel Ryan Dillon, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (18/10).
Dillon mengatakan, meskipun ISIS udah berhasil dikalahkan, namun operasi pembersihan berlanjut, sebab sebagian wilayah kota masih dikendalikan oleh kelompok teror tersebut. "Kami mengharapkan mitra kami, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) untuk memberikan tekanan kepada kantong terakhir militan," ungkapnya.
AS telah mendukung sejumlah kelompok milisi Arab di bawah naungan SDF, termasuk pasukan Kurdi, yang dianggap oleh Ankara sebagai cabang Suriah dari organisasi teror PKK yang telah berperang lebih dari 30 tahun melawan negara Turki.
Kemarin, SDF dilaporkan telah sukses merebut Raqqa sepenuhnya dari tangan ISIS. Direbutnya Raqqa ditandai dengan berkibarnya bendera pasukan oposisi.
"Pertarungan tersebut telah berakhir, namun aliansi milisi Kurdi dan Arab sedang membersihkan stadion dari ranjau dan beberapa militan yang tersisa," kata Rojda Felat, komandan kampanye Raqqa untuk SDF.
Jatuhnya kota Raqqa, yang selama ini disebut-sebut sebagai ibukota ISIS di Suriah, merupakan simbol kuat dari keruntuhan gerakan militan tersebut. Dari kota itu, kelompok tersebut merencanakan serangan ke luar negeri.
(esn)