Prancis Berharap Kongres AS Pertahankan Kesepakatan Nuklir Iran
A
A
A
PARIS - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan dia berharap Kongres Amerika Serikat (AS) tetap mempertahankan kesepakatan nuklir Iran, setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa dia mungkin akan mencabutnya.
"Mengikuti keputusan Presiden Trump untuk tidak memvalidasi kesepakatan tersebut, keputusan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kami yakini, apa yang IAEA percaya, apa yang dikatakan kanselir Jerman, Perdana Menteri Inggris, dan Presiden (Emanuel) Macron," kata Le Drian.
"Kami berharap Kongres AS tidak menempatkan kesepakatan ini dalam bahaya," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (16/10).
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) Frederica Mogherini. Diplomat senior UE tersebut menuturkan kesepakatan nuklir Iran adalah kesepakatan yang dibutuhkan untuk memastikan keamanan Eropa, dan dunia.
"Ini adalah kesepakatan yang sedang berjalan, ini adalah kesepakatan yang kami butuhkan untuk keamanan kami, dan saya harapkan dari para menteri saat ini merupakan sinyal kuat persatuan Eropa dan dukungannya dan komitmen penuh untuk mewujudkannya dilaksanakan oleh semua pihak," ucap Mogherini.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, Berlin akan mencoba membujuk Kongres AS untuk mempertahankan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang merupakan nama resmi kesepakatan nuklir Iran.
Kongres AS memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan kembali sanksi ekonomi kepada Teheran yang dicabut di bawah pakta tersebut, atau tidak.
Jika Kongres mengulangi sanksi tersebut, AS akan melanggar persyaratan kesepakatan nuklir dan kemungkinan akan membuat kesepakatan itu berantakan. Jika anggota Kongres tidak melakukan apa-apa, kesepakatan akan tetap berlaku.
"Mengikuti keputusan Presiden Trump untuk tidak memvalidasi kesepakatan tersebut, keputusan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kami yakini, apa yang IAEA percaya, apa yang dikatakan kanselir Jerman, Perdana Menteri Inggris, dan Presiden (Emanuel) Macron," kata Le Drian.
"Kami berharap Kongres AS tidak menempatkan kesepakatan ini dalam bahaya," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (16/10).
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) Frederica Mogherini. Diplomat senior UE tersebut menuturkan kesepakatan nuklir Iran adalah kesepakatan yang dibutuhkan untuk memastikan keamanan Eropa, dan dunia.
"Ini adalah kesepakatan yang sedang berjalan, ini adalah kesepakatan yang kami butuhkan untuk keamanan kami, dan saya harapkan dari para menteri saat ini merupakan sinyal kuat persatuan Eropa dan dukungannya dan komitmen penuh untuk mewujudkannya dilaksanakan oleh semua pihak," ucap Mogherini.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, Berlin akan mencoba membujuk Kongres AS untuk mempertahankan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang merupakan nama resmi kesepakatan nuklir Iran.
Kongres AS memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan kembali sanksi ekonomi kepada Teheran yang dicabut di bawah pakta tersebut, atau tidak.
Jika Kongres mengulangi sanksi tersebut, AS akan melanggar persyaratan kesepakatan nuklir dan kemungkinan akan membuat kesepakatan itu berantakan. Jika anggota Kongres tidak melakukan apa-apa, kesepakatan akan tetap berlaku.
(esn)