AS Kirim Kapal Induk Nuklir Kedua dengan 7.500 Pelaut ke Korsel
AS Kirim Kapal Induk Nuklir Kedua dengan 7.500 Pelaut ke Korsel
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengirim kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt ke Korea Selatan (Korsel). Kapal induk kedua yang dikirim ini disertai dengan sekitar 7.500 pelaut.
Kapal induk pertama yang telah dikirim Washington, USS Ronald Reagan, telah menjalani latihan militer gabungan dengan Angkatan Laut Jepang dan bersiap untuk latihan gabungan dengan militer Korea Selatan.
Kapal induk USS Theodore Roosevelt tipe Nimitz-class telah meninggalkan San Diego sejak pekan. Kapal induk ini kemungkinan juga akan ikut unjuk kekuatan terhadap Korea Utara (Korut) yang telah mengancam Washington dengan senjata nuklirnya.
Baca Juga: Rudal-rudal Korut Bergerak Diduga untuk Merespons Manuver AS
Laksamana Steve Koehler, komandan armada dari kapal induk tersebut mengatakan, kapal raksasa ini sudah “siap sebagai kekuatan perang”.
“Kelompok penyerang kapal Angkatan Laut AS adalah kekuatan paling serbaguna dan mampu di laut,” katanya dalam sebuah pernyataan sebelum peluncuran kapal.
”Setelah hampir satu tahun berlatih dan latihan integrasi, seluruh tim siap sebagai kekuatan perang dan siap untuk melaksanakan tugas negara,” lanjut dia.
Pejabat di kapal USS Theodore Roosevelt, Kapten Carlos Sardiello memuji ribuan marinir dalam perjalanan ke wilayah Semenanjung Korea. “Merupakan suatu kehormatan dan kegembiraan untuk memimpin kru yang luar biasa ini dalam penempatan,” katanya.
”Kami berterima kasih atas bantuan yang tulus yang diberikan oleh mereka yang bertanggung jawab untuk berjaga, melatih dan melengkapi tim sayap kapal dan udara ini, serta dukungan dan pengorbanan keluarga dan teman kami di San Diego dan sekitarnya,” paparnya, seperti dikutip express.co.uk, Sabtu (14/10/2017).
Pengiriman kapal induk kedua AS sudah diinformasikan surat kabar Korea Selatan, Yonhap, sejak beberapa hari lalu. Namun, kapan jadwal tiba kapal raksasa itu belum ada penjelasan dari Pentagon.
Komando Pasifik AS juga sudah membuat pengumuman sekilas pada pekan lalu.”(Kapal) ini diserahkan untuk penempatan ke Armada ke-7 kepada Armada ke-5,” bunyi pengumuman Komando Pasifik melalui Twitter.
Kapal induk pertama yang telah dikirim Washington, USS Ronald Reagan, telah menjalani latihan militer gabungan dengan Angkatan Laut Jepang dan bersiap untuk latihan gabungan dengan militer Korea Selatan.
Kapal induk USS Theodore Roosevelt tipe Nimitz-class telah meninggalkan San Diego sejak pekan. Kapal induk ini kemungkinan juga akan ikut unjuk kekuatan terhadap Korea Utara (Korut) yang telah mengancam Washington dengan senjata nuklirnya.
Baca Juga: Rudal-rudal Korut Bergerak Diduga untuk Merespons Manuver AS
Laksamana Steve Koehler, komandan armada dari kapal induk tersebut mengatakan, kapal raksasa ini sudah “siap sebagai kekuatan perang”.
“Kelompok penyerang kapal Angkatan Laut AS adalah kekuatan paling serbaguna dan mampu di laut,” katanya dalam sebuah pernyataan sebelum peluncuran kapal.
”Setelah hampir satu tahun berlatih dan latihan integrasi, seluruh tim siap sebagai kekuatan perang dan siap untuk melaksanakan tugas negara,” lanjut dia.
Pejabat di kapal USS Theodore Roosevelt, Kapten Carlos Sardiello memuji ribuan marinir dalam perjalanan ke wilayah Semenanjung Korea. “Merupakan suatu kehormatan dan kegembiraan untuk memimpin kru yang luar biasa ini dalam penempatan,” katanya.
”Kami berterima kasih atas bantuan yang tulus yang diberikan oleh mereka yang bertanggung jawab untuk berjaga, melatih dan melengkapi tim sayap kapal dan udara ini, serta dukungan dan pengorbanan keluarga dan teman kami di San Diego dan sekitarnya,” paparnya, seperti dikutip express.co.uk, Sabtu (14/10/2017).
Pengiriman kapal induk kedua AS sudah diinformasikan surat kabar Korea Selatan, Yonhap, sejak beberapa hari lalu. Namun, kapan jadwal tiba kapal raksasa itu belum ada penjelasan dari Pentagon.
Komando Pasifik AS juga sudah membuat pengumuman sekilas pada pekan lalu.”(Kapal) ini diserahkan untuk penempatan ke Armada ke-7 kepada Armada ke-5,” bunyi pengumuman Komando Pasifik melalui Twitter.
(mas)
Explore More