Korut Serukan Perjuangan Nasional Melawan 'Gangster' AS Haus Perang
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menyerukan sebuah perjuangan nasional melawan Amerika Serikat (AS) yang mereka sebut sebagai gangster yang haus perang. Seruan muncul saat kapal induk tenaga nuklir Pentagon, USS Ronald Reagan, begerak mendekati Semananjung Korea untuk latihan perang dengan Korea Selatan.
”Gerakan seperti gangster AS untuk dominasi, penundukan, agresi dan perang semakin parah dan berbahaya setelah hiruk-pikuk haus perang (Presiden Donald) Trump yang meludahkan ucapan 'penghancuran total Korea Utara' tanpa ragu,” kata Komite Perdamaian Nasional (NPC) Korut yang dilansir KCNA.
”Pengkhianat pro-AS dan maniak konfrontasi di Korea Selatan mengembangkan histeria perang semacam itu dari AS,” lanjut komite itu dalam sebuah pernyataan, semalam (7/10/2017).
Baca Juga: Dianggap Picu Perang Nuklir, Pasukan AS Diminta Tinggalkan Korsel
Sebelumnya, NPC mengecam South Korea-US Status of Forces Agreement (SOFA), sebuah perjanjian yang memungkinkan pasukan Washington mengendalikan tentara Korsel dan melanjutkan operasi militer gabungan di Seoul. Perjanjian yang sudah berumur 64 tahun itu dinilai sebagai “dokumen perang agresif dan pengkhianatan Korsel”.
”SOFA simbol pendudukan militer AS di Korea Selatan,” kata NPC. ”Perjanjian pertahanan telah mengurangi Korea Selatan menjadi basis lanjutan untuk perang nuklir,” lanjut NPC.
Kapal induk USS Ronald Reagan pada hari Jumat terpantau mulai bergerak meninggalkan Laut China Selatan menuju perairan Korea. Kapal dengan hampir 80 pesawat di atas deknya itu disertai kapal perang dengan rudal jelajah dan kapal selam tenaga nuklir.
Latihan gabungan AS dan Korsel yang melibatkan kapal induk tersebut kemungkinan digelar pada 20 Oktober nanti. Latihan perang ini mencakup latihan mendeteksi, melacak, dan mencegat rudal balistik. Selain itu, pasukan gabungan juga akan melakukan latihan perang anti-kapal selam.
”Gerakan seperti gangster AS untuk dominasi, penundukan, agresi dan perang semakin parah dan berbahaya setelah hiruk-pikuk haus perang (Presiden Donald) Trump yang meludahkan ucapan 'penghancuran total Korea Utara' tanpa ragu,” kata Komite Perdamaian Nasional (NPC) Korut yang dilansir KCNA.
”Pengkhianat pro-AS dan maniak konfrontasi di Korea Selatan mengembangkan histeria perang semacam itu dari AS,” lanjut komite itu dalam sebuah pernyataan, semalam (7/10/2017).
Baca Juga: Dianggap Picu Perang Nuklir, Pasukan AS Diminta Tinggalkan Korsel
Sebelumnya, NPC mengecam South Korea-US Status of Forces Agreement (SOFA), sebuah perjanjian yang memungkinkan pasukan Washington mengendalikan tentara Korsel dan melanjutkan operasi militer gabungan di Seoul. Perjanjian yang sudah berumur 64 tahun itu dinilai sebagai “dokumen perang agresif dan pengkhianatan Korsel”.
”SOFA simbol pendudukan militer AS di Korea Selatan,” kata NPC. ”Perjanjian pertahanan telah mengurangi Korea Selatan menjadi basis lanjutan untuk perang nuklir,” lanjut NPC.
Kapal induk USS Ronald Reagan pada hari Jumat terpantau mulai bergerak meninggalkan Laut China Selatan menuju perairan Korea. Kapal dengan hampir 80 pesawat di atas deknya itu disertai kapal perang dengan rudal jelajah dan kapal selam tenaga nuklir.
Latihan gabungan AS dan Korsel yang melibatkan kapal induk tersebut kemungkinan digelar pada 20 Oktober nanti. Latihan perang ini mencakup latihan mendeteksi, melacak, dan mencegat rudal balistik. Selain itu, pasukan gabungan juga akan melakukan latihan perang anti-kapal selam.
(mas)