Filipina Sebut AS Sekutu Nomor Satu
A
A
A
MANILA - Panglima militer Filipina menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai "sekutu nomor satu negaranya". Ia juga mengumumkan kembalinya latihan perang reguler kedua negara, menyusul seruan Presiden Rodrigo Duterte untuk membangun ikatan yang lebih hangat.
Panglima militer Filipina, Jenderal Eduardo Ano, mengatakan bahwa AS sepakat untuk meningkatkan latihan militer gabungan untuk tahun 2018 setelah dikurangi tahun ini. Ano sendiri baru kembali dari Hawaii di mana dia bertemu dengan komandan Komando Pasifik AS, Laksaman Harry Harris.
"Presiden mengatakan: 'Saya ingin bersahabat dengan AS.' Jadi, kami memiliki hubungan yang lebih dekat dan lebih banyak latihan," kata Ano.
"Dia (Duterte) mengatakan untuk melanjutkan hubungan dengan Amerika Serikat, mereka masih merupakan sekutu nomor satu kami," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/10/2017).
Ano mengatakan bahwa latihan gabungan tahun depan akan berfokus pada kontra-terorisme, tanggap bencana dan bahkan pertahanan teritorial.
Ano juga mengatakan jika Filipina masih akan melanjutkan hubungan pertahanan yang lebih erat dengan China.
Ano berbicara dalam sebuah upacara di mana China menyerahkan lebih dari 3.000 senjata api dan amunisi senilai 168 juta peso (USD3,2 juta) ke militer Filipina untuk digunakan dalam memerangi terorisme.
"AS bukan musuh kita, China bukan musuh kita, prioritas utama kita adalah kepentingan negara," kata Ano.
Panglima militer Filipina, Jenderal Eduardo Ano, mengatakan bahwa AS sepakat untuk meningkatkan latihan militer gabungan untuk tahun 2018 setelah dikurangi tahun ini. Ano sendiri baru kembali dari Hawaii di mana dia bertemu dengan komandan Komando Pasifik AS, Laksaman Harry Harris.
"Presiden mengatakan: 'Saya ingin bersahabat dengan AS.' Jadi, kami memiliki hubungan yang lebih dekat dan lebih banyak latihan," kata Ano.
"Dia (Duterte) mengatakan untuk melanjutkan hubungan dengan Amerika Serikat, mereka masih merupakan sekutu nomor satu kami," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/10/2017).
Ano mengatakan bahwa latihan gabungan tahun depan akan berfokus pada kontra-terorisme, tanggap bencana dan bahkan pertahanan teritorial.
Ano juga mengatakan jika Filipina masih akan melanjutkan hubungan pertahanan yang lebih erat dengan China.
Ano berbicara dalam sebuah upacara di mana China menyerahkan lebih dari 3.000 senjata api dan amunisi senilai 168 juta peso (USD3,2 juta) ke militer Filipina untuk digunakan dalam memerangi terorisme.
"AS bukan musuh kita, China bukan musuh kita, prioritas utama kita adalah kepentingan negara," kata Ano.
(ian)