Hancurkan Sisa Senjata Kimia, Kanada Puji Rusia
A
A
A
ONTARIO - Pemerintah Kanada menyampaikan apresiasi kepada Rusia, setelah Negeri Beruang Merah tersebut memusnahkan sisa senjata kimia yang mereka miliki. Kanada menyebutnya sebagai tonggak sejarah penting dalam sejarah yang membawa masyarakat internasional lebih dekat untuk mencapai keamanan global
"Seluruh cadangan senjata kimia seluas40ribu metrik ton yang diumumkan oleh Rusia di bawah Konvensi Senjata Kimia sekarang telah dieliminasi," kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland.
"Ini adalah sebuah kisah sukses yang luar biasa untuk Kemitraan Global Melawan Penyebaran Senjata dan Bahan Penghancuran Massa, yang diluncurkan di Kanada pada tahun 2002," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Sabtu (30/9).
Sebelumnya diwartakan, Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin langsung penghancuran senjata kimia terakhir yang dideklarasikan negaranya pada hari Rabu.
Televisi pemerintah menunjukkan Putin memerintahkan pejabat di sebuah pusat penghancuran di desa Rusia Tengah Kizner untuk membongkar roket terakhir yang mengandung zat kimia mematikan. Roket hijau, masing-masing dihancurkan oleh mesin di dalam wadah tertutup, berisi kata-kata "Perpisahan, senjata kimia" yang ditulis dengan warna putih dalam bahasa Rusia.
Valery Kapashin, kepala agen Rusia yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan penghancuran senjata kimia, mengatakan kepada Putin melalui link video ke rumah presiden di luar Moskow: "Kamerad komandan! Senjata kimia Federasi Rusia sekarang telah sepenuhnya dihancurkan".
Hamid Ali Rao, Wakil direktur Organisasi Larangan Senjata Kimia, sebuah badan yang berbasis di Den Haag yang mematuhi konvensi 1993, menyatakan bahwa tindakan tersebut sebuah peristiwa yang benar-benar penting. Dia mengatakan bahwa itu menandakan penghapusan semua stok bahan kimia yang diumumkan oleh Rusia.
"Seluruh cadangan senjata kimia seluas40ribu metrik ton yang diumumkan oleh Rusia di bawah Konvensi Senjata Kimia sekarang telah dieliminasi," kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland.
"Ini adalah sebuah kisah sukses yang luar biasa untuk Kemitraan Global Melawan Penyebaran Senjata dan Bahan Penghancuran Massa, yang diluncurkan di Kanada pada tahun 2002," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Sabtu (30/9).
Sebelumnya diwartakan, Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin langsung penghancuran senjata kimia terakhir yang dideklarasikan negaranya pada hari Rabu.
Televisi pemerintah menunjukkan Putin memerintahkan pejabat di sebuah pusat penghancuran di desa Rusia Tengah Kizner untuk membongkar roket terakhir yang mengandung zat kimia mematikan. Roket hijau, masing-masing dihancurkan oleh mesin di dalam wadah tertutup, berisi kata-kata "Perpisahan, senjata kimia" yang ditulis dengan warna putih dalam bahasa Rusia.
Valery Kapashin, kepala agen Rusia yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan penghancuran senjata kimia, mengatakan kepada Putin melalui link video ke rumah presiden di luar Moskow: "Kamerad komandan! Senjata kimia Federasi Rusia sekarang telah sepenuhnya dihancurkan".
Hamid Ali Rao, Wakil direktur Organisasi Larangan Senjata Kimia, sebuah badan yang berbasis di Den Haag yang mematuhi konvensi 1993, menyatakan bahwa tindakan tersebut sebuah peristiwa yang benar-benar penting. Dia mengatakan bahwa itu menandakan penghapusan semua stok bahan kimia yang diumumkan oleh Rusia.
(esn)