Media Irak Gunakan Gambar Porno untuk Referendum Kurdi
A
A
A
BAGHDAD - Sebuah koran Irak menggunakan sebuah gambar film porno untuk mengecam referendum kemerdekaan Kurdi. Terang saja hal ini memicu kontroversi di media sosial.
Sementara ketegangan di Timur Tengah sedang meningkat, surat kabar Irak Al-Nahar merilis sebuah meme yang menggambarkan situasi pasca referendum di Wilayah Kurdistan. Meme ini mengejutkan banyak orang karena nada ofensifnya.
Gambar itu menggambarkan lima pria dengan celana dalam mereka, melihat seorang gadis muda dengan cara melecehkan dan agak kasar. Kelima pria yang digambarkan adalah negara-negara Timur Tengah: Iran, Suriah, Turki, Irak dan Yordania, sementara gadis muda tersebut dikatakan sebagai seorang Kurdi.
Meme tersebut menggambarkan sebuah artikel yang menggambarkan bagaimana negara-negara ini mulai memberi tekanan pada Kurdistan karena perjuangannya untuk merdeka seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (29/9/2017).
Sampul media Irak ini pun menyulut kehebohan di media sosial. Para netizen ramai-ramai mengecam meme tersebut yang dianggap rasis dan melecehkan kaum perempuan.
Sebelumnya pada tanggal 25 September lalu, penduduk Kurdistan Irak melakukan pemungutan suara untuk kemerdekaan bagi wilayah otonom itu di tengah tekanan dari Baghdad dan negara-negara tetangga.
Pemungutan suara diadakan di wilayah tersebut dan beberapa wilayah yang berdekatan, yang dipersengketakan oleh Baghdad dan Erbil. Hampir 93 persen pemilih telah mendukung kemerdekaan Kurdistan.
Setelah referendum tersebut, pihak berwenang Irak telah meminta negara-negara lain untuk menarik staf diplomatik mereka dari Wilayah Kurdistan dan meminta pengerahan pasukan Irak ke wilayah-wilayah sengketa yang dikuasai Kurdi.
Langkah-langkah ini datang sebagai bagian dari keputusan yang diadopsi pada hari Rabu oleh Parlemen Irak untuk menghukum Wilayah Kurdistan karena telah mengatur pemungutan suara.
Sementara ketegangan di Timur Tengah sedang meningkat, surat kabar Irak Al-Nahar merilis sebuah meme yang menggambarkan situasi pasca referendum di Wilayah Kurdistan. Meme ini mengejutkan banyak orang karena nada ofensifnya.
Gambar itu menggambarkan lima pria dengan celana dalam mereka, melihat seorang gadis muda dengan cara melecehkan dan agak kasar. Kelima pria yang digambarkan adalah negara-negara Timur Tengah: Iran, Suriah, Turki, Irak dan Yordania, sementara gadis muda tersebut dikatakan sebagai seorang Kurdi.
Meme tersebut menggambarkan sebuah artikel yang menggambarkan bagaimana negara-negara ini mulai memberi tekanan pada Kurdistan karena perjuangannya untuk merdeka seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (29/9/2017).
Sampul media Irak ini pun menyulut kehebohan di media sosial. Para netizen ramai-ramai mengecam meme tersebut yang dianggap rasis dan melecehkan kaum perempuan.
Sebelumnya pada tanggal 25 September lalu, penduduk Kurdistan Irak melakukan pemungutan suara untuk kemerdekaan bagi wilayah otonom itu di tengah tekanan dari Baghdad dan negara-negara tetangga.
Pemungutan suara diadakan di wilayah tersebut dan beberapa wilayah yang berdekatan, yang dipersengketakan oleh Baghdad dan Erbil. Hampir 93 persen pemilih telah mendukung kemerdekaan Kurdistan.
Setelah referendum tersebut, pihak berwenang Irak telah meminta negara-negara lain untuk menarik staf diplomatik mereka dari Wilayah Kurdistan dan meminta pengerahan pasukan Irak ke wilayah-wilayah sengketa yang dikuasai Kurdi.
Langkah-langkah ini datang sebagai bagian dari keputusan yang diadopsi pada hari Rabu oleh Parlemen Irak untuk menghukum Wilayah Kurdistan karena telah mengatur pemungutan suara.
(ian)