AS Puji Putusan Saudi Izinkan Wanita Mengemudi
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melemparkan pujian terhadap pemerintah Arab Saudi, setelah negeri kaya minyak itu akhirnya mengizinkan wanita untuk mengemudi. Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud mengeluarkan putusan untuk mengizinkan wanita mengemudi, yang mulai berlaku pada tahun depan.
Gedung Putih mengaku menyambut baik langkah tersebut dan menilainya sebagai sebuah langkah besar ke arah yang benar. Gedung Putih menyatakan, mereka akan terus mendukung Saudi, yang saat ini tengah melakukan reformasi di pemerintahan mereka.
"Ini adalah langkah positif untuk mempromosikan hak dan peluang perempuan di Arab Saudi. Kami akan terus mendukung Arab Saudi dalam upayanya untuk memperkuat masyarakat Saudi dan ekonomi melalui reformasi seperti ini dan implementasi Visi Saudi 2030," ungkap Gedung Putih, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/9).
Selama lebih dari 25 tahun, aktivis perempuan telah berkampanye untuk diijinkan mengemudi, dengan menantang pergi ke jalan, mengajukan petisi kepada raja. Protes tersebut membuat mereka ditangkap dan dilecehkan.
Aktivis Manal al-Sherif, yang ditangkap pada tahun 2011 setelah melakukan demonstrasi mengemudi mengungkapkan kelegaannya tidak lama setelah putusan Raja Salman muncul. "Hari ini, negara terakhir di bumi mengizinkan perempuan mengemudi, kita berhasil," kata Manal.
Sementara itu, Latifa al-Shaalan, anggota Dewan Syura, badan penasehat, mengatakan bahwa keputusan tersebut akan memperkuat posisi kerja perempuan di sektor swasta. "Ini adalah hari bersejarah, dan saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan dan perasaan ribuan wanita Saudi," ungkapnya.
Gedung Putih mengaku menyambut baik langkah tersebut dan menilainya sebagai sebuah langkah besar ke arah yang benar. Gedung Putih menyatakan, mereka akan terus mendukung Saudi, yang saat ini tengah melakukan reformasi di pemerintahan mereka.
"Ini adalah langkah positif untuk mempromosikan hak dan peluang perempuan di Arab Saudi. Kami akan terus mendukung Arab Saudi dalam upayanya untuk memperkuat masyarakat Saudi dan ekonomi melalui reformasi seperti ini dan implementasi Visi Saudi 2030," ungkap Gedung Putih, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/9).
Selama lebih dari 25 tahun, aktivis perempuan telah berkampanye untuk diijinkan mengemudi, dengan menantang pergi ke jalan, mengajukan petisi kepada raja. Protes tersebut membuat mereka ditangkap dan dilecehkan.
Aktivis Manal al-Sherif, yang ditangkap pada tahun 2011 setelah melakukan demonstrasi mengemudi mengungkapkan kelegaannya tidak lama setelah putusan Raja Salman muncul. "Hari ini, negara terakhir di bumi mengizinkan perempuan mengemudi, kita berhasil," kata Manal.
Sementara itu, Latifa al-Shaalan, anggota Dewan Syura, badan penasehat, mengatakan bahwa keputusan tersebut akan memperkuat posisi kerja perempuan di sektor swasta. "Ini adalah hari bersejarah, dan saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan dan perasaan ribuan wanita Saudi," ungkapnya.
(esn)