Kashmir Memanas, Serangan India Membunuh 6 Warga Pakistan
A
A
A
ISLAMABAD - Situasi wilayah sengketa di Kashmir kembali memanas setelah militer India meluncurkan serangan pada Kamis malam. Pakistan menyatakan, enam warganya tewas dan 30 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Serangan militer India itu juga memaksa ratusan warga desa di Pakistan—di wilayah perbatasan—mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Serangan terjadi saat Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi menuduh New Delhi melakukan 600 pelanggaran gencatan senjata di Kashmir sejak Januari.
Dalam sebuah pidato di hadapan Majelis Umum PBB, Abbasi mendesak PBB menunjuk seorang utusan khusus ke Kashmir untuk menguatkan tuduhan terhadap India.
”Jika India melakukan usaha melintasi LoC (Line of Control), atau bertindak atas doktrin perang 'terbatas' melawan Pakistan, ini akan menimbulkan respons yang kuat dan serasi,” katanya pada hari Jumat, yang dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (23/9/2017).
Abbasi menyerukan penyelidikan PBB terhadap praktik pasukan keamanan India di Kashmir. Dia menuduh pasukan India melakukan kejahatan perang.
Wilayah Kashmir yang disengketakan terbagi antara Pakistan dan India, namun kedua negara itu sama-sama mengklaim secara keseluruhan.
Juru bicara militer Pakistan Mayjen Asif Ghafoor dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara penduduk desa yang terbunuh dan terluka dalam serangan India yang dia sebut “tak beralasan”. Menurutnya, tentara India menembaki wilayah perbatasan di Desa Charwah dan Harpal yang masuk wilayah Pakistan.
Sementara itu, militer India dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa semua pelanggaran gencatan senjata di Kashmir telah diprakarsai oleh pasukan Pakistan.
Serangan militer India itu juga memaksa ratusan warga desa di Pakistan—di wilayah perbatasan—mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Serangan terjadi saat Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi menuduh New Delhi melakukan 600 pelanggaran gencatan senjata di Kashmir sejak Januari.
Dalam sebuah pidato di hadapan Majelis Umum PBB, Abbasi mendesak PBB menunjuk seorang utusan khusus ke Kashmir untuk menguatkan tuduhan terhadap India.
”Jika India melakukan usaha melintasi LoC (Line of Control), atau bertindak atas doktrin perang 'terbatas' melawan Pakistan, ini akan menimbulkan respons yang kuat dan serasi,” katanya pada hari Jumat, yang dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (23/9/2017).
Abbasi menyerukan penyelidikan PBB terhadap praktik pasukan keamanan India di Kashmir. Dia menuduh pasukan India melakukan kejahatan perang.
Wilayah Kashmir yang disengketakan terbagi antara Pakistan dan India, namun kedua negara itu sama-sama mengklaim secara keseluruhan.
Juru bicara militer Pakistan Mayjen Asif Ghafoor dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara penduduk desa yang terbunuh dan terluka dalam serangan India yang dia sebut “tak beralasan”. Menurutnya, tentara India menembaki wilayah perbatasan di Desa Charwah dan Harpal yang masuk wilayah Pakistan.
Sementara itu, militer India dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa semua pelanggaran gencatan senjata di Kashmir telah diprakarsai oleh pasukan Pakistan.
(mas)