AS Sebut Jet Rusia Serang Kelompok Oposisi
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon menyatakan, jet tempur Rusia yang beroperasi di Suriah telah melakukan serangan terhadap pasukan demokratik Suriah atau SDF. Pentagon menyebut sejumlah anggota kelompok oposisi itu terluka akibat serangan tersebut.
"Pada 16 September siang, pasukan Rusia menyerang di timur Sungai Efrat di Suriah dekat Dayr Az Zawr, menyebabkan korban luka-luka pada pasukan mitra Koalisi," kata pusat komando Amerika Serikat (AS) di Suriah dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataanya, seperti dilansir Tass pada Minggu (17/9), dikatakan bahwa Rusia tahu ada pasukan oposisi Suriah dan penasihat koalisi di daerah tersebut. "Beberapa pejuang SDF terluka dan mendapat perawatan medis akibat pemogokan tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, komandan pasukan koalisi pimpinan AS Letnan Jenderal Paul Funk menyangkan serangan tersebut. Dia mengatakan jalur komunikasi antara pasukan koalisi dan Rusia selalu terbuka, dan Rusia harusnya melakukan serangan terhadap musuh bersama yakni ISIS, dan bukan pasukan oposisi Suriah.
"Kami selalu tersedia dan garis de-konflik dengan Rusia selalu terbuka 24 jam per hari. Kami berupaya keras untuk mencegah eskalasi yang tidak perlu di antara kekuatan yang berbagi musuh bersama, yakni ISIS," ungkapnya.
"Pada 16 September siang, pasukan Rusia menyerang di timur Sungai Efrat di Suriah dekat Dayr Az Zawr, menyebabkan korban luka-luka pada pasukan mitra Koalisi," kata pusat komando Amerika Serikat (AS) di Suriah dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataanya, seperti dilansir Tass pada Minggu (17/9), dikatakan bahwa Rusia tahu ada pasukan oposisi Suriah dan penasihat koalisi di daerah tersebut. "Beberapa pejuang SDF terluka dan mendapat perawatan medis akibat pemogokan tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, komandan pasukan koalisi pimpinan AS Letnan Jenderal Paul Funk menyangkan serangan tersebut. Dia mengatakan jalur komunikasi antara pasukan koalisi dan Rusia selalu terbuka, dan Rusia harusnya melakukan serangan terhadap musuh bersama yakni ISIS, dan bukan pasukan oposisi Suriah.
"Kami selalu tersedia dan garis de-konflik dengan Rusia selalu terbuka 24 jam per hari. Kami berupaya keras untuk mencegah eskalasi yang tidak perlu di antara kekuatan yang berbagi musuh bersama, yakni ISIS," ungkapnya.
(esn)