Akhir Tahun, Satu Juta Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh

Kamis, 14 September 2017 - 23:35 WIB
Akhir Tahun, Satu Juta...
Akhir Tahun, Satu Juta Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh
A A A
DHAKA - Satu juta pengungsi Rohingya dari Myanmar bisa memasuki Bangladesh pada akhir tahun ini. Demikian yang dikatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Direktur Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, Mohammed Abdiker Mohamud mengatakan, antara 10 ribu dan 20 ribu Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar tiba di Bangladesh setiap hari. Ia menambahkan bahwa masyarakat internasional belum cukup melakukan sesuatu untuk meringankan krisis.

Mohamud berbicara di Dhaka setelah berkunjung ke Cox's Bazar, sebuah kota pelabuhan dan tempat kedatangan untuk para pengungsi di Bangladesh.

"Tidak ada yang menduga dan tidak ada yang siap memberi makanan, berlindung ke sejumlah besar orang," kata Mohamud seperti dilansir dari UPI, Kamis (14/9/2017).

"Di Eropa sekarang kita mengeluh sekitar 100 ribu orang yang tiba dalam 12 bulan dari Libya ke Eropa. Bangladesh telah menerima hampir 400 ribu orang dalam dua setengah minggu yang menunjukkan besarnya situasi," imbuhnya.

Asisten Komisaris Tinggi untuk Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, George Okoth-Obbo menambahkan bahwa Bangladesh menghadapi krisis kemanusiaan yang serius.

Sekitar 400 ribu Rohingya, sebuah kelompok etnis dan agama minoritas telah lama menolak kewarganegaraan di Myanmar, telah melintasi perbatasan ke Bangladesh sejak tindakan kekerasan dilakukan oleh pasukan pemerintah. Aksi itu digambarkan oleh beberapa orang sebagai pembersihan etnis yang dimulai pada 25 Agustus.

Perkiraan awal menunjukkan bahwa 60 persen pengungsi tersebut adalah anak-anak. Okoth-Obbo mengatakan bahwa dia menghargai usaha pemerintah Bangladesh untuk menyambut Rohingya, namun meminta ia tanggapan yang komprehensif.

"Kita harus melangkah di semua bidang kebutuhan," katanya.

Jumat lalu di Gaza, para pemimpin agama Muslim mengabdikan khotbah mereka untuk penderitaan orang-orang Rohingya - yang sebagian besar beragama Islam, meskipun Myanmar adalah negara yang sebagian besar beragama Budha.

"Berita tentang apa yang terjadi pada Muslim Rohingya di Myanmar hanyalah puncak gunung es," kata Wael al-Zerd dari Masjid Gaza, Palestina. "Di mana mereka yang selalu membicarakan hak asasi manusia sekarang dimana saat orang Rohingya dibantai?"

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB meminta langkah segera untuk mengakhiri kekerasan terhadap orang-orang Rohingya.

"Situasi kemanusiaan adalah bencana besar. Ketika kita bertemu minggu lalu, ada 125 ribu pengungsi Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh, jumlah tersebut sekarang meningkat tiga kali lipat menjadi hampir 380.000 orang," kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

Banyak yang tinggal di permukiman sementara atau dengan masyarakat tuan rumah yang dengan murah hati berbagi apa yang mereka miliki. Wanita dan anak-anak tiba dengan lapar dan kekurangan gizi," imbuh pernyataan itu.

Baca Juga: Sekjen PBB: Rohingya Hadapi Situasi Bencana Kemanusiaan
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8663 seconds (0.1#10.140)