AS Berhenti Intai Konvoi ISIS atas Permintaan Rusia

Sabtu, 09 September 2017 - 03:42 WIB
AS Berhenti Intai Konvoi...
AS Berhenti Intai Konvoi ISIS atas Permintaan Rusia
A A A
BAGHDAD - Militer Amerika Serikat (AS) menghentikan operasi pesawat pengintai konvoi ISIS di perbatasan Suriah-Libanon. Pentagon mengklaim, berhentinya operasi itu atas permintaan Rusia.

Pesawat pengintai Pentagon telah memantau konvoi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebanyak 11 bus yang dipenuhi ratusan militan dan anggota keluarganya.

Konvoi ISIS itu telah diberi jalan aman selama 10 hari yang lalu untuk melakukan perjalanan dari perbatasan Libanon-Suriah melintasi gurun Suriah ke perbatasan Irak. Pemberian jalur aman itu berdasarkan kesepakatan antara kelompok ISIS dengan pemerintah Libanon.

Dalam kesepakatan yang didukung Hizbullah, kelompok ISIS diberi jalur aman menuju Irak. Sebagai imbalannya, para tentara dan jasad tentara Libanon yang diculik ISIS dibebaskan. Kesepakatan itu telah membuat militer AS marah.

Sejak konvoi ISIS berangkat, pesawat tak berawak AS terus memantau pergerakannya. ”Kami dapat memanfaatkannya dan mengambil keuntungan,” kata juru bicara koalisi pimpinan AS, Kolonel Ryan Dillon, dalam sebuah konferensi pers dari Baghdad, seperti dilansir Fox News, Sabtu (9/9/2017).

Menurutnya, militer Rusia meminta pesawat tak berawak AS meninggalkan daerah tersebut melalui jalur “de-confliction” saat pasukan Suriah yang didukung Rusia berjuang untuk merebut kembali Kota Deir ez-Zor yang diduduki ISIS.

Seorang jenderal Angkatan Bersenjata AS, Jon Braga, mengatakan bahwa dia akan menahan rezim Assad di Suriah yang bertanggung jawab untuk menangani konvoi ISIS tersebut.

”Rezim yang berkuasa melewati konvoi tersebut menggarisbawahi tanggung jawab Suriah untuk bus dan teroris. Seperti biasa, kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa teroris ISIS tidak bergerak menuju perbatasan mitra kami, Irak,” ujarnya.

Seminggu yang lalu, komandan tertinggi AS di Irak, Letnan Jenderal Stephen Townsend, mengatakan bahwa dia tidak berniat membiarkan konvoi itu berhasil melintasi padang pasir.

”Ketika ISIS keluar untuk terhubung dengan mereka, kami mulai menyerang ISIS,” kata Townsend. ”Kami telah menyerang setiap militan dan/atau kendaraan ISIS yang telah mencoba mendekati konvoi tersebut, dan akan berlanjut untuk melakukannya.”

Townsend mengatakan bahwa koalisi AS tidak menargetkan warga sipil dalam konvoi tersebut, namun saat ini bahwa tidak ada pengawasan terhadap konvoi tersebut, tidak ada yang menghentikan konvoi untuk bergerak lagi.

Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar atas klaim Pentagon tersebut.
(mas)
Berita Terkait
Suriah Murka! Sebut...
Suriah Murka! Sebut Serangan AS Bagian dari Agenda Bermusuhan
Serangan AS di Suriah...
Serangan AS di Suriah Tewaskan Pemimpin Senior ISIS
Pasukan AS Tewaskan...
Pasukan AS Tewaskan Dua Pentolan ISIS dalam Serangan di Suriah
Pemimpin ISIS Abu al-Hasan...
Pemimpin ISIS Abu al-Hasan Tewas dalam Pertempuran
Sekutu AS Tuduh Turki...
Sekutu AS Tuduh Turki Beri Zona Aman untuk ISIS
AS Bantah Berencana...
AS Bantah Berencana Menarik Diri dari Suriah dan Akhiri Pendudukan
Berita Terkini
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
5 jam yang lalu
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
6 jam yang lalu
Mesir Hancurkan Masjid...
Mesir Hancurkan Masjid Mahmoud Pasha Al-Falaky yang Bersejarah di Kairo, Picu Kecaman
9 jam yang lalu
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
10 jam yang lalu
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
11 jam yang lalu
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
11 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved