Korut Berbahaya, Trump Izinkan Korsel Beli Senjata Canggih AS

Rabu, 06 September 2017 - 04:08 WIB
Korut Berbahaya, Trump...
Korut Berbahaya, Trump Izinkan Korsel Beli Senjata Canggih AS
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump memberikan “lampu hijau” kepada Korea Selatan (Korsel) dan Jepang untuk membeli sejumlah senjata militer canggih dari Amerika Serikat (AS) karena ketegangan dengan Korea Utara (Korut) berlanjut. Washington menganggap perilaku rezim Kim Jong-un sembrono dan berbahaya.

Presiden Trump membuat pengumuman tersebut setelah Pyongyang menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada hari Minggu lalu. Tes senjata berbahaya itu telah memicu kemarahan dan kekhawatiran masyarakat internasional.

“Saya mengizinkan Jepang dan Korea Selatan untuk membeli sejumlah peralatan militer yang sangat canggih dari Amerika Serikat,” tulis Trump di Twitter melalui akun @realDonaldTrump, yang dikutip Rabu (6/9/2017).

Beberapa pemimpin dunia telah mengkhawatirkan kemampuan rudal berhulu ledak nuklir Korea Utara.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk uji coba terbaru senjata nuklir Pyongyang sebagai pelanggaran terang-terangan konvensi internasional. Namun, Markel tetap menghendaki solusi diplomatik dan damai terhadap krisis nuklir Korea Utara.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga memperingatkan bahaya “histeria militer” berkaitan dengan situasi Korea Utara. Putin menekankan bahwa penting bagi semua pihak, termasuk Korea Utara, untuk tidak menghadapi ancaman pemusnahan. Dia mengajak semua pihak yang bertikai melangkah di jalur kerja sama.

“Mencambuk histeria militer sama sekali tidak masuk akal dalam situasi ini,” kata Putin.

Perdana Menteri Inggris Theresa May menambahkan tes senjata nuklir Korea Utara merupakan tindakan ceroboh dan tidak dapat diterima.

“Saya membahas ancaman serius dan tindakan berbahaya serta ilegal ini dengan Perdana Menteri (Shinzo) Abe di Jepang minggu ini dan mengulangi seruan yang kami buat untuk tindakan yang lebih keras, termasuk meningkatkan laju pelaksanaan sanksi yang ada dan segera mencari langkah-langkah baru di Dewan Keamanan PBB,” ujar May.

”Ini sekarang lebih mendesak lagi. Masyarakat internasional telah mengecam tes ini secara universal dan harus bersama-sama terus meningkatkan tekanan pada pemimpin Korea Utara untuk menghentikan tindakan destabilisasinya,” imbuh May, seperti dikutip IB Times.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)