4 Pesawat Tempur AS Muncul di Korea, China Tak Akan Biarkan Perang Pecah
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China menyatakan bahwa Beijing tidak akan membiarkan perang atau kekacauan pecah di Semenanjung Korea. Komentar ini muncul setelah dua pesawat pembom B-1B Amerika Serikat (AS) dan dua jet tempur F-35B berkeliaran di Semenanjung Korea.
Pernyataan Beijing disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang dalam sebuah konferensi pers bulanan pada hari Kamis (31/8/2017).
Menurut laporan kantor berita Yonhap, empat pesawat tempur AS mengadakan operasi penerbangan gabungan dengan jet tempur F-15K Korea Selatan pada hari Kamis.
Ren menegaskan kembali posisi China bahwa krisis Korea Utara harus diselesaikan melalui dialog. Beijing juga menghendaki denuklirisasi di semenanjung tersebut.
Pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri China juga menyatakan keprihatinannya atas krisis di wilayah Korea. Juru bicara kementerian tersebut, Hua Chunying, seperti dilaporkan Reuters, mengatakan bahwa masalah Korea serius dan bukan merupakan permainan komputer.
Sebelumnya, Pentagon juga mengklaim berhasil melakukan tes tembak jatuh peluru kendali (rudal) balistik jarak menengah di lepas pantai Hawaii. Uji coba sistem pertahanan rudal itu dilakukan di saat Korea Utara “berulah” dengan menguji tembak rudal yang menerobos wilayah udara Jepang.
Keberhasilan tes tembak jatuh rudal balistik jarak menengah Washington diumumkan Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS pada hari Rabu.
Kapal perang USS John Paul Jones—kapal perusak dengan rudal yang dipandu—berhasil meluncurkan rudal pencegat SM-6 untuk menembak jatuh target.
Tes ini digelar setelah uji coba dari kapal perang yang sama pada bulan Juni mengalami kegagalan.
”Kami bekerja sama dengan armada untuk mengembangkan kemampuan baru yang penting ini, dan ini merupakan tonggak penting dalam memberi kapal-kapal BMX Aegis kami kemampuan yang ditingkatkan untuk mengalahkan rudal balistik pada terminal mereka,” kata Direktur MDA Letnan Jenderal Sam Greaves dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan Beijing disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang dalam sebuah konferensi pers bulanan pada hari Kamis (31/8/2017).
Menurut laporan kantor berita Yonhap, empat pesawat tempur AS mengadakan operasi penerbangan gabungan dengan jet tempur F-15K Korea Selatan pada hari Kamis.
Ren menegaskan kembali posisi China bahwa krisis Korea Utara harus diselesaikan melalui dialog. Beijing juga menghendaki denuklirisasi di semenanjung tersebut.
Pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri China juga menyatakan keprihatinannya atas krisis di wilayah Korea. Juru bicara kementerian tersebut, Hua Chunying, seperti dilaporkan Reuters, mengatakan bahwa masalah Korea serius dan bukan merupakan permainan komputer.
Sebelumnya, Pentagon juga mengklaim berhasil melakukan tes tembak jatuh peluru kendali (rudal) balistik jarak menengah di lepas pantai Hawaii. Uji coba sistem pertahanan rudal itu dilakukan di saat Korea Utara “berulah” dengan menguji tembak rudal yang menerobos wilayah udara Jepang.
Keberhasilan tes tembak jatuh rudal balistik jarak menengah Washington diumumkan Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS pada hari Rabu.
Kapal perang USS John Paul Jones—kapal perusak dengan rudal yang dipandu—berhasil meluncurkan rudal pencegat SM-6 untuk menembak jatuh target.
Tes ini digelar setelah uji coba dari kapal perang yang sama pada bulan Juni mengalami kegagalan.
”Kami bekerja sama dengan armada untuk mengembangkan kemampuan baru yang penting ini, dan ini merupakan tonggak penting dalam memberi kapal-kapal BMX Aegis kami kemampuan yang ditingkatkan untuk mengalahkan rudal balistik pada terminal mereka,” kata Direktur MDA Letnan Jenderal Sam Greaves dalam sebuah pernyataan.
(mas)