Pentagon Konfirmasi 11.000 Tentara AS Berada di Afghanistan
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon telah mengakui bahwa jumlah tentara Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di Afghanistan mencapai 11.000. Jumlah ini jauh lebih tinggi daripada yang diinformasikan sebelumnya.
Jumlah pasukan, yang dimaksudkan agar lebih transparan, diungkapkan pada sebuah konferensi pers bersama oleh Juru Bicara Pentagon dan Direktur Staf Gabungan.
Angka baru tersebut bertambah 2.600 dari angka yang sebelumnya diinformasikan yaitu 8.400. Namun, mereka tidak mewakili peningkatan pasukan sesuai dengan strategi baru Afghanistan yang diajukan Presiden AS Donald Trump.
"Ini bukan kenaikan pasukan," kata juru bicara Kepala Pentagon Dana White seperti disitir dari Russia Today, Kamis (31/8/2017).
Sebagai gantinya, angka yang diinformasikan terbaru adalah kenyataan selama 6 bulan terakhir, tambah Direktur Staf Gabungan.
Jumlah 8.400 tentara AS di Afghanistan diberlakukan selama pemerintahan Obama.
Informasi terbaru ini mengikuti penerapan metode penghitungan baru, karena bahkan Menteri Pertahanan AS James Mattis sendiri tidak yakin berapa banyak tentara yang dia miliki di Afghanistan.
"Kami harus mengubah bagaimana mereka menghitungnya, karena ada begitu banyak kantong yang berbeda," kata Mattis pada awal Agustus.
"Kami di gedung ini tidak bisa mengetahuinya. Saya harus mengubah proses pembukuan karena kami tidak tahu berapa jumlah pasukan yang kami miliki di sana," sambungnya.
Juru bicara Pentagon Dana White menolak memberikan jumlah pasukan AS untuk Irak dan Suriah.
Meskipun kehadiran tentara AS yang baru terungkap, lebih tinggi dari batas yang diizinkan, jumlah yang diungkap ke publik tetap rendah. Berbagai taktik akuntansi digunakan untuk itu, termasuk memberi label pada beberapa tentara dengan status "sementara" dikerahkan dan menghilangkan pasukan dalam transfer. Sebelum merilis angka terbaru, laporan media menunjukkan bahwa jumlah tentara AS di Afghanistan kemungkinan sekitar 12.000 orang.
AS diperkirakan akan mengerahkan lebih banyak tentara ke negara tersebut menyusul pengumuman strategi baru Afghanistan oleh Presiden Trump.
Angka pastinya masih belum diketahui, karena militer pertama kali fokus untuk menghitung prajurit yang sudah berada di lapangan.
"Saya lebih suka tidak masuk ke nomor itu sekarang juga. Hal pertama yang harus saya lakukan adalah tingkatkan gelembung dan buat penghitungan untuk semua orang yang ada di lapangan saat ini, gagasannya adalah karena kami tidak akan memiliki keranjang berbeda yang kami gunakan untuk mereka, untuk memberi tahu Anda totalnya. Dan ada sejumlah yang saya berwenang untuk menaikan," kata Mattis Selasa lalu di Baghdad.
Jumlah pasukan, yang dimaksudkan agar lebih transparan, diungkapkan pada sebuah konferensi pers bersama oleh Juru Bicara Pentagon dan Direktur Staf Gabungan.
Angka baru tersebut bertambah 2.600 dari angka yang sebelumnya diinformasikan yaitu 8.400. Namun, mereka tidak mewakili peningkatan pasukan sesuai dengan strategi baru Afghanistan yang diajukan Presiden AS Donald Trump.
"Ini bukan kenaikan pasukan," kata juru bicara Kepala Pentagon Dana White seperti disitir dari Russia Today, Kamis (31/8/2017).
Sebagai gantinya, angka yang diinformasikan terbaru adalah kenyataan selama 6 bulan terakhir, tambah Direktur Staf Gabungan.
Jumlah 8.400 tentara AS di Afghanistan diberlakukan selama pemerintahan Obama.
Informasi terbaru ini mengikuti penerapan metode penghitungan baru, karena bahkan Menteri Pertahanan AS James Mattis sendiri tidak yakin berapa banyak tentara yang dia miliki di Afghanistan.
"Kami harus mengubah bagaimana mereka menghitungnya, karena ada begitu banyak kantong yang berbeda," kata Mattis pada awal Agustus.
"Kami di gedung ini tidak bisa mengetahuinya. Saya harus mengubah proses pembukuan karena kami tidak tahu berapa jumlah pasukan yang kami miliki di sana," sambungnya.
Juru bicara Pentagon Dana White menolak memberikan jumlah pasukan AS untuk Irak dan Suriah.
Meskipun kehadiran tentara AS yang baru terungkap, lebih tinggi dari batas yang diizinkan, jumlah yang diungkap ke publik tetap rendah. Berbagai taktik akuntansi digunakan untuk itu, termasuk memberi label pada beberapa tentara dengan status "sementara" dikerahkan dan menghilangkan pasukan dalam transfer. Sebelum merilis angka terbaru, laporan media menunjukkan bahwa jumlah tentara AS di Afghanistan kemungkinan sekitar 12.000 orang.
AS diperkirakan akan mengerahkan lebih banyak tentara ke negara tersebut menyusul pengumuman strategi baru Afghanistan oleh Presiden Trump.
Angka pastinya masih belum diketahui, karena militer pertama kali fokus untuk menghitung prajurit yang sudah berada di lapangan.
"Saya lebih suka tidak masuk ke nomor itu sekarang juga. Hal pertama yang harus saya lakukan adalah tingkatkan gelembung dan buat penghitungan untuk semua orang yang ada di lapangan saat ini, gagasannya adalah karena kami tidak akan memiliki keranjang berbeda yang kami gunakan untuk mereka, untuk memberi tahu Anda totalnya. Dan ada sejumlah yang saya berwenang untuk menaikan," kata Mattis Selasa lalu di Baghdad.
(ian)