'Rudal Lewat, Rudal Lewat' dan Publik Hokkaido pun Terbangun....
A
A
A
HOKKAIDO - Jarum jam menunjuk sekitar pukul 06.00 pagi. Joe, warga Hokkaido terbangun dengan pesan tertulis dari pemerintah Jepang yang membuat ponselnya berdering. Isinya, peringatan bahwa rudal balistik Korea Utara terbang di atas wilayah tersebut.
“Saya terbangun dengan alarm dan sebuah pengumuman bahwa Korea Utara meluncurkan sebuah rudal yang mungkin akan menyerang kota-kota di Hokkaido,” kata Joe yang berbagi ceritanya di Twitter dengan nama akun @jtnarsico, sesaat setelah kotanya dilewati rudal Pyongyang, Selasa (29/8/2017).
Pesan singkat itu berasal dari sistem alarm J-Alert yang biasa digunakan pemerintah Jepang untuk menyampaikan peringatan dini tsunami dan gempa bumi.
Joe bukan satu-satunya warga Hokkaido yang terbangun dengan peringatan mengagetkan itu. Hironori Matsuura, seorang pejabat di kota pesisir Erimo, Hokkaido, mengatakan, orang-orang di kotanya tercengang karena untuk pertama kalinya sebuah rudal Korea Utara benar-benar terbang di atas Hokkaido.
Tak hanya melalui ponsel, peringatan dini itu juga disiarkan dengan sistem speaker. Bahkan stasiun radio pun ikut menyiarkannya secara nyaring.
Otoritas Kota Erimo, yang memiliki sekitar 4.800 penduduk lantas memeriksa apakah ada yang salah dengan sistem speaker kota karena peringatan rudal melintas baru pertama kali terdengar.
Sistem alarm J-Alert bekerja dengan satelit. Pengirim pesan adalah Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (FDMA) Pemerintah Jepang.
”Sebuah rudal ditembakkan dari Korea Utara. Silakan evakuasi (diri) ke bangunan kokoh atau basement,” salah satu bunyi peringatan dari sistem J-Alert.
Peringatan dini itu juga membuncah di media sosial. Publik Hokkaido yang menerima pesan peringatan membagikannya di Twitter.
“Alarm dari JP Gov (pemerintah Jepang); ‘Sebuah rudal ditembakkan dari Korea Utara. Silakan evakuasi ke bangunan kokoh atau basement'. #northkorea #japan,” tulis warga setempat, Chiho Komoriya melalui akun Twitter @Chihokomoriya.
“Alarm dari JP Gov lagi; 'Sebuah rudal Korea Utara melewati daerah ini. Jika Anda menemukan hal-hal yang mencurigakan, jangan pernah menyentuhnya'," lanjut tweet Chiho.
Sistem J-Alert adalah jaringan informasi buatan pemerintah yang dirancang untuk mengirimkan informasi kepada penduduk melalui email, pembicara luar ruangan dan pemerintah kota administratif jika terjadi ancaman keamanan ke negara tersebut.
Suara dari peringatan melalui sistem itu otomatis akan terulang beberapa kali melalui pengeras suara milik pemerintah kota.
Penyiar radio di Hokkaido yang merasa peringatan itu penting ikut menyiarkannya.”Rudal sedang lewat, rudal lewat,” bunyi siaran tersebut.
”Kita semua terbangun,” imbuh Hironori Matsuura. ”Tapi tidak ada laporan adanya kerusakan, dan tidak ada yang harus dievakuasi,” imbuh dia yang meyakinkan warga Kota Erimo bahwa situasi aman.
J-Alert tidak hanya diaktifkan di Hokkaido, tapi juga di 11 distrik lainnya. "Tolong evakuasi (diri) ke bangunan yang kokoh atau basement. Wilayah target Hokkaido, Aomori, Iwate, Miyagi, Akita, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Niigata, Nagano,” bunyi peringatan lanjutan dari sistem J-Alert, seperti dilansir Daily Mirror.
“Saya terbangun dengan alarm dan sebuah pengumuman bahwa Korea Utara meluncurkan sebuah rudal yang mungkin akan menyerang kota-kota di Hokkaido,” kata Joe yang berbagi ceritanya di Twitter dengan nama akun @jtnarsico, sesaat setelah kotanya dilewati rudal Pyongyang, Selasa (29/8/2017).
Pesan singkat itu berasal dari sistem alarm J-Alert yang biasa digunakan pemerintah Jepang untuk menyampaikan peringatan dini tsunami dan gempa bumi.
Joe bukan satu-satunya warga Hokkaido yang terbangun dengan peringatan mengagetkan itu. Hironori Matsuura, seorang pejabat di kota pesisir Erimo, Hokkaido, mengatakan, orang-orang di kotanya tercengang karena untuk pertama kalinya sebuah rudal Korea Utara benar-benar terbang di atas Hokkaido.
Tak hanya melalui ponsel, peringatan dini itu juga disiarkan dengan sistem speaker. Bahkan stasiun radio pun ikut menyiarkannya secara nyaring.
Otoritas Kota Erimo, yang memiliki sekitar 4.800 penduduk lantas memeriksa apakah ada yang salah dengan sistem speaker kota karena peringatan rudal melintas baru pertama kali terdengar.
Sistem alarm J-Alert bekerja dengan satelit. Pengirim pesan adalah Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (FDMA) Pemerintah Jepang.
”Sebuah rudal ditembakkan dari Korea Utara. Silakan evakuasi (diri) ke bangunan kokoh atau basement,” salah satu bunyi peringatan dari sistem J-Alert.
Peringatan dini itu juga membuncah di media sosial. Publik Hokkaido yang menerima pesan peringatan membagikannya di Twitter.
“Alarm dari JP Gov (pemerintah Jepang); ‘Sebuah rudal ditembakkan dari Korea Utara. Silakan evakuasi ke bangunan kokoh atau basement'. #northkorea #japan,” tulis warga setempat, Chiho Komoriya melalui akun Twitter @Chihokomoriya.
“Alarm dari JP Gov lagi; 'Sebuah rudal Korea Utara melewati daerah ini. Jika Anda menemukan hal-hal yang mencurigakan, jangan pernah menyentuhnya'," lanjut tweet Chiho.
Sistem J-Alert adalah jaringan informasi buatan pemerintah yang dirancang untuk mengirimkan informasi kepada penduduk melalui email, pembicara luar ruangan dan pemerintah kota administratif jika terjadi ancaman keamanan ke negara tersebut.
Suara dari peringatan melalui sistem itu otomatis akan terulang beberapa kali melalui pengeras suara milik pemerintah kota.
Penyiar radio di Hokkaido yang merasa peringatan itu penting ikut menyiarkannya.”Rudal sedang lewat, rudal lewat,” bunyi siaran tersebut.
”Kita semua terbangun,” imbuh Hironori Matsuura. ”Tapi tidak ada laporan adanya kerusakan, dan tidak ada yang harus dievakuasi,” imbuh dia yang meyakinkan warga Kota Erimo bahwa situasi aman.
J-Alert tidak hanya diaktifkan di Hokkaido, tapi juga di 11 distrik lainnya. "Tolong evakuasi (diri) ke bangunan yang kokoh atau basement. Wilayah target Hokkaido, Aomori, Iwate, Miyagi, Akita, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Niigata, Nagano,” bunyi peringatan lanjutan dari sistem J-Alert, seperti dilansir Daily Mirror.
(mas)