Ubah Status Quo Al-Aqsa, Yordania dan Turki Kecam Israel

Selasa, 22 Agustus 2017 - 13:33 WIB
Ubah Status Quo Al-Aqsa,...
Ubah Status Quo Al-Aqsa, Yordania dan Turki Kecam Israel
A A A
AMMAN - Yordania dan Turki menolak upaya Israel untuk mengubah status quo di Masjid al-Aqsa. Demikian laporan kantor berita pemerintah Yaman, Petra.

Raja Yordania Abdullah II menerima dan berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Amman. Keduanya membahas beberapa isu regional termasuk isu Palestina dan situasi di wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua pemimpin tersebut menekankan bahwa menyelesaikan masalah Palestina adalah kunci bagi Timur Tengah. Mereka menyerukan perundingan damai yang serius dan efektif yang mengarah pada penciptaan negara Palestina merdeka berdasarkan solusi dua negara seperti dinukil dari Xinhua, Selasa (22/8/2017).

Mereka mengatakan bahwa perundingan damai harus sesuai dengan prakarsa perdamaian Arab tahun 2002 dan harus sesuai dengan kerangka waktu tertentu, yang menyatakan bahwa negara Palestina di masa depan harus berada di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya.

Mereka juga memperingatkan terhadap upaya Israel untuk mengubah status quo di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, yang mengecam semua tindakan sepihak Israel dalam hal ini.

Presiden Turki juga menyuarakan penghargaan atas upaya Yordania dalam melindungi tempat-tempat suci di Yerusalem. Ia juga menekankan bahwa Yordania dan Turki akan terus bekerja bahu membahu untuk mencegah pelanggaran Israel di Masjid Al-Aqsa.

Dia juga menyerukan peningkatan kerja sama di tingkat negara-negara Islam untuk menghadapi tantangan bersama, terutama mengingat kondisi mendesak yang dihadapi negara-negara Muslim.

Terkait Suriah, mereka mengulangi seruan mereka pada masyarakat internasional untuk meningkatkan bantuan ke negara-negara yang terkena dampak krisis Suriah.

Mereka juga menggarisbawahi perlunya solusi politik terhadap krisis di Suriah untuk mewujudkan aspirasi rakyat Suriah dan untuk memastikan kesatuan negara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)