Enam Orang Tewas dalam Serangan Mortir di Damaskus Fair
A
A
A
DAMASKUS - Sebuah mortir menghantam pintu masuk sebuah pameran perdagangan besar yang diadakan di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Menurut kelompok monitor, akibat serangan itu, sedikitnya enam orang tewas.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang mengawasi jalannya konflik tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden itu. Media negara juga belum melaporkan hal itu meski media sosial sudah ramai melaporkan.
Rami Abdulrahman, kepala Observatorium, tidak menutup kemungkinan penyebab lain yang mungkin menyebabkan ledakan tersebut. Monitor tersebut mengatakan jumlah korban diperkirakan meningkat dengan beberapa dari sepuluh orang yang terluka dalam kondisi kritis seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/8/2017).
Pekan Raya Damaskus Internasional yang diadakan di pinggiran selatan ibukota dibuka pekan lalu untuk pertama kalinya sejak musim panas tahun 2011, hanya beberapa bulan setelah kerusuhan di seluruh negeri meletus.
Pameran tersebut dihadiri oleh pengusaha regional dan asing dari lebih 45 negara. Pihak berwenang memuji hal itu sebagai pertanda bahwa negara yang telah terbelah perang itu pulih dari konflik.
Serangan ini terjadi tidak lama setelah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, berpidato mencerca Barat di lokasi. Ia mengatakan tidak akan ada kerja sama keamanan dengan negara-negara Barat atau pembukaan kedutaan mereka. Hal itu baru terjadi jika Barat memutuskan hubungan dengan oposisi dan pejuang.
Baca Juga: Bashar al-Assad Tolak Kerja Sama Keamanan dengan Barat
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang mengawasi jalannya konflik tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden itu. Media negara juga belum melaporkan hal itu meski media sosial sudah ramai melaporkan.
Rami Abdulrahman, kepala Observatorium, tidak menutup kemungkinan penyebab lain yang mungkin menyebabkan ledakan tersebut. Monitor tersebut mengatakan jumlah korban diperkirakan meningkat dengan beberapa dari sepuluh orang yang terluka dalam kondisi kritis seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/8/2017).
Pekan Raya Damaskus Internasional yang diadakan di pinggiran selatan ibukota dibuka pekan lalu untuk pertama kalinya sejak musim panas tahun 2011, hanya beberapa bulan setelah kerusuhan di seluruh negeri meletus.
Pameran tersebut dihadiri oleh pengusaha regional dan asing dari lebih 45 negara. Pihak berwenang memuji hal itu sebagai pertanda bahwa negara yang telah terbelah perang itu pulih dari konflik.
Serangan ini terjadi tidak lama setelah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, berpidato mencerca Barat di lokasi. Ia mengatakan tidak akan ada kerja sama keamanan dengan negara-negara Barat atau pembukaan kedutaan mereka. Hal itu baru terjadi jika Barat memutuskan hubungan dengan oposisi dan pejuang.
Baca Juga: Bashar al-Assad Tolak Kerja Sama Keamanan dengan Barat
(ian)