Korut Tuduh Jepang Rencanakan Perang Dunia Maya
A
A
A
PYONGYANG - Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara (Korut) menuduh Jepang merencanakan perang di dunia maya. Jepang disebut tengah membangun kekuatan serangan dunia maya dalam tubuh militernya dengan dalih untuk membela diri.
Surat kabar resmi Rodong Sinmun mengatakan Kementerian Pertahanan Jepang berencana untuk meningkatkan jumlah dan kemampuan unit sibernya dengan alasan pembelaan diri terhadap hacker.
Anggota unit siber akan meningkat secara drastis dan sebuah departemen untuk spesialisasi dalam kemampuan serangan siber akan dibentuk.
"Unit siber mereka bukan hanya melindungi sistem komputer Pasukan Bela Diri (NKF) dari hacking, tapi untuk menyerang sistem komputer para pesaingnya," kata surat kabar tersebut seperti disitat dari Xinhua, Minggu (20/8/2017).
Surat kabar itu menambahkan bahwa sekali unit tersebut memiliki kemampuan untuk menyerang, SDF akan benar-benar berubah menjadi kekuatan itu menjadi sebuah formasi serangan.
"Jika mereka asyik dengan perang histeria untuk menginvasi kembali semenanjung Korea sambil membicarakan peningkatan kemampuan penyerangan yang tersebut, jauh dari menarik pelajaran sejarah masa lalu mereka yang telah berlalu, mereka akan mengikuti jejak langkah tersebut dari pendahulu mereka yang kalah," tulis Rodong Sinmun.
Kementerian Pertahanan Jepang sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah tentara di unit pertahanan maya dari 110 sampai 1.000 saat ini. Jepang juga akan membentuk sebuah kelompok kerja baru untuk mempelajari teknik perang dunia maya, menurut laporan media bulan lalu.
Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Jepang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dunia mayanya menjelang Olimpiade 2020 Tokyo dan Paralimpiade, menurut laporan Kyodo News.
Surat kabar resmi Rodong Sinmun mengatakan Kementerian Pertahanan Jepang berencana untuk meningkatkan jumlah dan kemampuan unit sibernya dengan alasan pembelaan diri terhadap hacker.
Anggota unit siber akan meningkat secara drastis dan sebuah departemen untuk spesialisasi dalam kemampuan serangan siber akan dibentuk.
"Unit siber mereka bukan hanya melindungi sistem komputer Pasukan Bela Diri (NKF) dari hacking, tapi untuk menyerang sistem komputer para pesaingnya," kata surat kabar tersebut seperti disitat dari Xinhua, Minggu (20/8/2017).
Surat kabar itu menambahkan bahwa sekali unit tersebut memiliki kemampuan untuk menyerang, SDF akan benar-benar berubah menjadi kekuatan itu menjadi sebuah formasi serangan.
"Jika mereka asyik dengan perang histeria untuk menginvasi kembali semenanjung Korea sambil membicarakan peningkatan kemampuan penyerangan yang tersebut, jauh dari menarik pelajaran sejarah masa lalu mereka yang telah berlalu, mereka akan mengikuti jejak langkah tersebut dari pendahulu mereka yang kalah," tulis Rodong Sinmun.
Kementerian Pertahanan Jepang sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah tentara di unit pertahanan maya dari 110 sampai 1.000 saat ini. Jepang juga akan membentuk sebuah kelompok kerja baru untuk mempelajari teknik perang dunia maya, menurut laporan media bulan lalu.
Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Jepang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dunia mayanya menjelang Olimpiade 2020 Tokyo dan Paralimpiade, menurut laporan Kyodo News.
(ian)