Lebih dari 50 Persen Wilayah Raqqa Telah Dibebaskan dari ISIS

Jum'at, 11 Agustus 2017 - 11:31 WIB
Lebih dari 50 Persen...
Lebih dari 50 Persen Wilayah Raqqa Telah Dibebaskan dari ISIS
A A A
WASHINGTON - Lebih dari separuh Raqqa di Suriah telah dibersihkan dari ISIS dan kelompok teroris itu telah kehilan sumber pemasukan. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Pentagon terkait kondisi di kota yang ditetapkan sebagai Ibu Kota ISIS itu.

"Determinasi yang ditunjukkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) terus menunjukkan kemajuan melawan ISIS saat mereka menghadapi blokadi di Raqqa," jelas juru bicara koalisi anti ISIS Amerika Serikat (AS), Ryan Dillon.

"SDF sekarang telah membersihkan lebih dari 50 persen kota dari teroris," tambahnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (11/8/2017).

AS telah mendukung memberikan dukungan kepada milisi Kurdi Suriah, PYD, bersama dengan kelompok milisi Arab lainnya di bawah payung SDF. Kelompok ini telah lama membuat jengkel Turki. AS memandang SDF sebagai mitra terpercaya dalam perjuangannya melawan ISIS dan terus menyediakannya senjata dan peralatan yang di protes Turki.

Dillon juga menekankan bahwa akan menjadi pertarungan yang sulit untuk membasmi ISIS dari Tal Afar, salah satu benteng terakhir mereka di Irak. Tercatat bahwa masih ada sekitar 2.000 pejuang ISIS di dalam dan sekitar kota.

Ia mengatakan bahwa ISIS berada di bawah tekanan besar setelah kehilangan Mosul dan sebagian besar sumber pendapatannya.

"Koalisi telah menyerang sekitar 30 bank ISIS dan pusat keuangan selama tiga tahun terakhir, menghancurkan puluhan juta dolar. Pemerintah Irak telah memotong lebih dari 90 cabang bank di dalam wilayah ISIS dari sistem keuangan global," ungkap Dillon.

Beralih ke serangan terhadap tentara AS di Manbij, sebuah kota di utara Suriah, Dillon mengatakan pasukan AS diserang oleh tembakan senjata ringan. Meski begitu, pertempuran tersebut tidak menyebabkan kerusakan atau korban di pihak tentara AS.

"Kami tidak tahu siapa yang berada di balik serangan tersebut. Kekuatan kita ditandai dengan jelas. Dan kita sudah beroperasi di daerah itu sudah cukup lama. Jadi seharusnya bukan sebuah berita jika kami melakukan sesuatum, beroperasi di area tertentu," katanya.

Dia menambahkan bahwa pasukan koalisi tidak membalas tembakan namun mereka berhak membela diri. Dia juga menggarisbawahi bahwa AS akan terus memberi saran kepada mitranya dan meyakinkan mereka di wilayah tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8274 seconds (0.1#10.140)