Menteri Pertahanan AS kepada Korut: Anda Akan Kalah
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), James Mattis, memperingatkan Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan yang bisa berarti akhir dari pemerintahannya dan kehancuran rakyat Korea Utara (Korut). Mattis mengatakan AS dan sekutu-sekutunya yakin mereka bisa memenangkan perang dengan Korut.
"Harus dicatat bahwa gabungan sekutu militer sekarang memiliki kemampuan pertahanan dan serangan yang paling tepat, terlatih dan terkuat di Bumi," kata Mattis dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (10/8/2017).
Mattis memperingatkan Pyongyang untuk menahan diri untuk mempertimbangkan tindakan yang akan mengarah pada akhir dari rezimnya dan kehancuran rakyatnya.
"Tindakan rezim DPRK akan terus overmatched oleh kita dan akan kalah dalam perlombaan senjata atau saat mengawali konflik," kata Mattis.
Korut mengancam akan menyerang AS dengan rudal balistik antar benuanya. Ancaman ini dibalas oleh Presiden AS Donald Trump dnegan mengatakan ancaman Korut akan disambut dengan api dan kemarahan yang tidak pernah dilihat oleh dunia.
Bukan mereda, Korut melanjutkan ancamannya dengan menyatakan akan menyerang pangkalan militer AS di Pasifik yang berada di Guam.
"Harus dicatat bahwa gabungan sekutu militer sekarang memiliki kemampuan pertahanan dan serangan yang paling tepat, terlatih dan terkuat di Bumi," kata Mattis dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (10/8/2017).
Mattis memperingatkan Pyongyang untuk menahan diri untuk mempertimbangkan tindakan yang akan mengarah pada akhir dari rezimnya dan kehancuran rakyatnya.
"Tindakan rezim DPRK akan terus overmatched oleh kita dan akan kalah dalam perlombaan senjata atau saat mengawali konflik," kata Mattis.
Korut mengancam akan menyerang AS dengan rudal balistik antar benuanya. Ancaman ini dibalas oleh Presiden AS Donald Trump dnegan mengatakan ancaman Korut akan disambut dengan api dan kemarahan yang tidak pernah dilihat oleh dunia.
Bukan mereda, Korut melanjutkan ancamannya dengan menyatakan akan menyerang pangkalan militer AS di Pasifik yang berada di Guam.
(ian)