Pesta Setengah Telanjang, 64 Anak Muda Iran Ditangkap
A
A
A
TEHERAN - Aparat Garda Revolusi Islam menangkap 64 anak muda yang pesta setengah telanjang di kolam renang di Kota Isfahan. Mereka menari sambil menenggak alkohol.
Penangkapan puluhan anak muda dalam pesta di kolam renang itu dilaporkan stasiun televisi pemerintah pada hari Rabu yang dilansir Irib News. Pesta yang dianggap melanggar syariat Islam itu berlangsung pada Selasa, 8 Agustus.
Penangkap dimulai setelah beberapa peserta pesta mengunggah video mereka di media sosial. Pihak berwenang Iran menganggap ulah puluhan anak muda itu “mendorong dekadensi moral”.
Hukum di Iran yang menganut syariat Islam, menenggak alkohol dan pesta yang membaurkan pria dan wanita, dinyatakan ilegal atau dilarang.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Iran gencar “membungkam” orang-orang yang dituduh melanggar syariat Islam, terlepas dari janji Presiden Hassan Rouhani bahwa dia akan melindungi kebebasan berekspresi dan memperbaiki hak perempuan dan kaum minoritas.
Pada musim panas lalu, polisi Iran menahan 132 pria dan wanita—termasuk komunitas biseksual—yang sedang minum di sebuah restoran di Teheran. Beberapa hari sebelumnya, 30 pelajar yang berpesta pada upacara wisuda juga ditangkap dan menerima hukuman 99 cambukan karena melanggar kode moral negara tersebut.
Polisi Iran juga pernah menangkap delapan orang yang dituduh terlibat dalam pembuatan video musik yang dianggap ”tidak senonoh”. Selain itu, delapan orang yang bekerja untuk agen model ”tidak Islami” juga ditangkap.
Penangkapan puluhan anak muda dalam pesta di kolam renang itu dilaporkan stasiun televisi pemerintah pada hari Rabu yang dilansir Irib News. Pesta yang dianggap melanggar syariat Islam itu berlangsung pada Selasa, 8 Agustus.
Penangkap dimulai setelah beberapa peserta pesta mengunggah video mereka di media sosial. Pihak berwenang Iran menganggap ulah puluhan anak muda itu “mendorong dekadensi moral”.
Hukum di Iran yang menganut syariat Islam, menenggak alkohol dan pesta yang membaurkan pria dan wanita, dinyatakan ilegal atau dilarang.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Iran gencar “membungkam” orang-orang yang dituduh melanggar syariat Islam, terlepas dari janji Presiden Hassan Rouhani bahwa dia akan melindungi kebebasan berekspresi dan memperbaiki hak perempuan dan kaum minoritas.
Pada musim panas lalu, polisi Iran menahan 132 pria dan wanita—termasuk komunitas biseksual—yang sedang minum di sebuah restoran di Teheran. Beberapa hari sebelumnya, 30 pelajar yang berpesta pada upacara wisuda juga ditangkap dan menerima hukuman 99 cambukan karena melanggar kode moral negara tersebut.
Polisi Iran juga pernah menangkap delapan orang yang dituduh terlibat dalam pembuatan video musik yang dianggap ”tidak senonoh”. Selain itu, delapan orang yang bekerja untuk agen model ”tidak Islami” juga ditangkap.
(mas)