Diancam Korut, Gubernur: Guam Adalah Tanah AS
A
A
A
HAGATNA - Gubernur Guam mengatakan bahwa peringatak Korea Utara (Korut) tentang kemungkinan serangan rudal di wilayah Pasifik Amerika Serikat (AS) bukanlah ancaman. Ia pun mengatakan pulau tersebut telah dipersiapkan untuk kemungkinan apapun, dengan pertahanan ditempatkan secara strategis untuk melindungi rakyatnya.
"Guam adalah tanah Amerika. Kami bukan hanya instalasi militer," kata Gubernur Eddie Calvo seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/8/2017).
Calvo mengatakan dalam sebuah pesan video online bahwa dia telah menghubungi Gedung Putih dan telah diberitahu oleh Departemen Keamanan Pertahanan dan Tanah Air, tidak ada perubahan dalam tingkat ancaman.
Ia juga mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan komandan militer Guam dan responden pertama untuk membahas keadaan kesiapan mereka.
Sekitar sepertiga dari pulau seluas 210 mil persegi ini diduduki oleh militer. Pangkalan Angkatan Udara Andersen, di ujung utara pulau itu, menjadi basis utama pembom B-52 selama Perang Vietnam, dan Angkatan Laut juga memiliki basis di pulau ini. Militer memiliki rencana untuk meningkatkan kehadirannya di pulau tersebut dengan memindahkan Marinir dari Okinawa ke Guam.
Militer Korut mengklaim serius mempertimbangkan rencana serangan rudal terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Guam. Reaksi Pyongyang ini sebagai balasan atas ancaman Presiden Donald Trump yang memastikan akan merespons senjata nuklir rezim Kim Jong-un dengan api dan amarah.
Tentara Rakyat Korea (KPA) melalui seorang juru bicara yang diumumkan kantor berita negara, KCNA, mengatakan, rencana serangan terhadap Guam akan dipraktikkan kapanpun bila diperintah Kim Jong-un.
"Guam adalah tanah Amerika. Kami bukan hanya instalasi militer," kata Gubernur Eddie Calvo seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/8/2017).
Calvo mengatakan dalam sebuah pesan video online bahwa dia telah menghubungi Gedung Putih dan telah diberitahu oleh Departemen Keamanan Pertahanan dan Tanah Air, tidak ada perubahan dalam tingkat ancaman.
Ia juga mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan komandan militer Guam dan responden pertama untuk membahas keadaan kesiapan mereka.
Sekitar sepertiga dari pulau seluas 210 mil persegi ini diduduki oleh militer. Pangkalan Angkatan Udara Andersen, di ujung utara pulau itu, menjadi basis utama pembom B-52 selama Perang Vietnam, dan Angkatan Laut juga memiliki basis di pulau ini. Militer memiliki rencana untuk meningkatkan kehadirannya di pulau tersebut dengan memindahkan Marinir dari Okinawa ke Guam.
Militer Korut mengklaim serius mempertimbangkan rencana serangan rudal terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Guam. Reaksi Pyongyang ini sebagai balasan atas ancaman Presiden Donald Trump yang memastikan akan merespons senjata nuklir rezim Kim Jong-un dengan api dan amarah.
Tentara Rakyat Korea (KPA) melalui seorang juru bicara yang diumumkan kantor berita negara, KCNA, mengatakan, rencana serangan terhadap Guam akan dipraktikkan kapanpun bila diperintah Kim Jong-un.
(ian)