Maduro pada Trump: Berhenti Campuri Urusan Kami
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicholas Maduro mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri Venezuela dan kebijakan agresif AS pada Venezuela. AS menjatuhkan sejumlah sanksi kepada pejabat Venezuela, tidak lama setelah demontrasi anti-pemerintah meletus di negara tersebut.
"Sebagai Presiden, saya mengimbau kepadanya, kepada Presiden Donald Trump untuk menghentikan agresi terhadap Venezuela. Venezuela adalah basis fundamental stabilitas di seluruh Cekungan Karibia. Saya berharap kata-katanya tidak jatuh di telinga yang tuli," kata Maduro, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (27/7).
"Pikirkan dengan baik, ahli strategi AS, Venezuela ingin hidup dalam damai, ia ingin hidup dengan tenang. Hentikan agresi Anda. Revolusi Bolivarian harus mengangkat senjata dan kita akan kembali berperang dengan bendera yang sama dan melintasi perbatasan kita," sambungnya.
Dia lalu mengecam upaya AS untuk mengganggu ekonomi Venezuela dengan blokade tidak langsung, yang menargetkan sistem keuangan negara tersebut. Maduro mengatakan, Venezuela siap untuk skenario apapun.
Dia menyebut tujuan akhir dari blokade tersebut adalah untuk memicu default ekonomi Venezuel. Maduro menyatakan, AS berusaha melakukan hal yang sama pada tahun 2015 dan 2016, tapi usahanya menemui kegagalan.
"Kami memiliki kekuatan ekonomi, kapasitas ekonomi. Venezuela selalu membayar semua tagihannya, memenuhi kewajibannya. Dan itu akan dilakukan pada 2017, 2018, dan 2019. kesejahteraan ekonomi Venezuela tidak hanya bergantung pada Washington," ucapnnya.
"Jika kita mendapat pukulan dari utara, jalan menuju ke barat, ke selatan, dan ke timur, untungnya, akan tetap terbuka untuk Venezuela," tegasnya.
"Sebagai Presiden, saya mengimbau kepadanya, kepada Presiden Donald Trump untuk menghentikan agresi terhadap Venezuela. Venezuela adalah basis fundamental stabilitas di seluruh Cekungan Karibia. Saya berharap kata-katanya tidak jatuh di telinga yang tuli," kata Maduro, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (27/7).
"Pikirkan dengan baik, ahli strategi AS, Venezuela ingin hidup dalam damai, ia ingin hidup dengan tenang. Hentikan agresi Anda. Revolusi Bolivarian harus mengangkat senjata dan kita akan kembali berperang dengan bendera yang sama dan melintasi perbatasan kita," sambungnya.
Dia lalu mengecam upaya AS untuk mengganggu ekonomi Venezuela dengan blokade tidak langsung, yang menargetkan sistem keuangan negara tersebut. Maduro mengatakan, Venezuela siap untuk skenario apapun.
Dia menyebut tujuan akhir dari blokade tersebut adalah untuk memicu default ekonomi Venezuel. Maduro menyatakan, AS berusaha melakukan hal yang sama pada tahun 2015 dan 2016, tapi usahanya menemui kegagalan.
"Kami memiliki kekuatan ekonomi, kapasitas ekonomi. Venezuela selalu membayar semua tagihannya, memenuhi kewajibannya. Dan itu akan dilakukan pada 2017, 2018, dan 2019. kesejahteraan ekonomi Venezuela tidak hanya bergantung pada Washington," ucapnnya.
"Jika kita mendapat pukulan dari utara, jalan menuju ke barat, ke selatan, dan ke timur, untungnya, akan tetap terbuka untuk Venezuela," tegasnya.
(esn)