Trump Sebut Hizbullah Ancaman Bagi Timur Tengah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut militan Syiah Lebanon, Hizbullah, merupakan ancaman bagi seluruh Timur Tengah. Ia pun berjanji akan melanjutkan bantuan militer AS ke Lebanon saat bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri.
"Hizbullah adalah ancaman bagi negara Lebanon, rakyat Lebanon dan seluruh wilayah. Kelompok ini terus meningkatkan persenjataan militernya yang mengancam untuk memulai lagi konflik dengan Israel," kata Trump seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (26/7/2017).
Trump menuduh Iran dan Hizbullah, yang oleh AS dianggap sebagai organisasi teroris asing, memicu bencana kemanusiaan di Suriah.
"Dengan dukungan Iran, organisasi ini juga memicu bencana kemanusiaan di Suriah. Kepentingan sejati Hizbullah adalah kepentingannya sendiri dan sponsornya, Iran," tambahnya.
Namun Trump menolak saat diminta mengomentari kemungkinan sanksi tambahan terhadap Hizbullah.
"Saya akan membuat posisi saya sangat jelas dalam 24 jam ke depan. Saya mengadakan pertemuan dengan beberapa perwakilan militer saya yang sangat ahli dan yang lainnya, jadi saya akan segera membuat keputusan itu," tuturnya.
Sementara itu Trump juga memuji tentara Lebanon karena terus berjuang untuk menjaga perbatasan Lebanon dan mencegah ISIS dan teroris lainnya mendapatkan wilayah di dalam negara mereka.
"Militer AS telah dengan bangga membantu dalam pertempuran tersebut dan akan terus melakukannya. Bantuan Amerika dapat membantu memastikan bahwa tentara Lebanon adalah satu-satunya pertahanan yang dibutuhkan Lebanon," tukasnya.
Kemudian di sebuah acara kedutaan, Hariri menggarisbawahi hal tersebut. "Kami ingin melihat angkatan bersenjata menguasai seluruh wilayah Lebanon," katanya.
Draft anggaran Departemen Luar Negeri saat ini menyerukan pemotongan bantuan militer AS dan analis mengatakan Lebanon bisa menjadi salah satu di antara negara yang terkena dampak.
"Hizbullah adalah ancaman bagi negara Lebanon, rakyat Lebanon dan seluruh wilayah. Kelompok ini terus meningkatkan persenjataan militernya yang mengancam untuk memulai lagi konflik dengan Israel," kata Trump seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (26/7/2017).
Trump menuduh Iran dan Hizbullah, yang oleh AS dianggap sebagai organisasi teroris asing, memicu bencana kemanusiaan di Suriah.
"Dengan dukungan Iran, organisasi ini juga memicu bencana kemanusiaan di Suriah. Kepentingan sejati Hizbullah adalah kepentingannya sendiri dan sponsornya, Iran," tambahnya.
Namun Trump menolak saat diminta mengomentari kemungkinan sanksi tambahan terhadap Hizbullah.
"Saya akan membuat posisi saya sangat jelas dalam 24 jam ke depan. Saya mengadakan pertemuan dengan beberapa perwakilan militer saya yang sangat ahli dan yang lainnya, jadi saya akan segera membuat keputusan itu," tuturnya.
Sementara itu Trump juga memuji tentara Lebanon karena terus berjuang untuk menjaga perbatasan Lebanon dan mencegah ISIS dan teroris lainnya mendapatkan wilayah di dalam negara mereka.
"Militer AS telah dengan bangga membantu dalam pertempuran tersebut dan akan terus melakukannya. Bantuan Amerika dapat membantu memastikan bahwa tentara Lebanon adalah satu-satunya pertahanan yang dibutuhkan Lebanon," tukasnya.
Kemudian di sebuah acara kedutaan, Hariri menggarisbawahi hal tersebut. "Kami ingin melihat angkatan bersenjata menguasai seluruh wilayah Lebanon," katanya.
Draft anggaran Departemen Luar Negeri saat ini menyerukan pemotongan bantuan militer AS dan analis mengatakan Lebanon bisa menjadi salah satu di antara negara yang terkena dampak.
(ian)