Tujuh Perairan Rawan Perompak

Selasa, 25 Juli 2017 - 13:52 WIB
Tujuh Perairan Rawan Perompak
Tujuh Perairan Rawan Perompak
A A A
TINDAK kejahatan bisa terjadi di mana saja. Bahkan di perairan atau laut lepas tindakan ini sering terjadi.

Memang tidak semua perairan, namun ada lokasi yang sangat dihindari kapal-kapal besar. Berikut sejumlah kawasan perairan yang rentan terhadap aksi ‘begal laut’ :

1. Perairan India
Tujuh Perairan Rawan Perompak

Di India, tujuh perompak menaiki kapal terbuka sepanjang 12 meter dan mendekati kapal tanker yang mengangkut bahan kimia, Acavus. Per September 2008, terdapat 10 serangan di perairan India. Alhasil, India menempati posisi keenam sebagai wilayah dengan perairan paling berbahaya di dunia.

2. Teluk Somalia
Tujuh Perairan Rawan Perompak

Teluk Somalia sepanjang 1.880 mil atau teluk terpanjang di Afrika sering digunakan oleh para perompak untuk membajak kapal yang melayani rute pengiriman barang melalui Laut Merah. Faina, sebuah kapal kontainer milik Ukraina, yang sedang mengangkut persenjataan buatan Soviet, termasuk 72 tank, dibajak oleh 50 perompak bersenjata pada September 2008. Pembajakan ini menjadi salah satu peristiwa yang mendapatkan perhatian dunia. Proses negosiasi tebusan berlangsung alot dan memperoleh bantuan dari kapal perang milik Amerika. Pada bulan Maret 2011, Kapal MV. Sinar Kudus milik PT. Samudra Indonesia juga dibajak diperairan ini. Ini menjadikan Teluk Somalia sebagai perairan paling rawan nomor lima di dunia.

3. Selat Malaka
Tujuh Perairan Rawan Perompak

Selat Malaka seperti umumnya perairan di wilayah Asia Tenggara, termasuk perairan Indonesia dan Malaysia merupakan wilayah yang dipenuhi perompak.Kondisi geografis Selat Malaka yang sempit dengan ribuan pulau-pulau kecil dan terhubung dengan sungai-sungai memudahkan para perompak untuk menyerang, menawan, dan melarikan diri.Meski sempat dikenal sebagai perairan paling berbahaya di dunia, operasi militer gabungan yang dilakukan negara-negara di sekitar Selat Malaka yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia telah sukses menekan angka serangan perompak di wilayah itu.

4. Teluk Guniea
Tujuh Perairan Rawan Perompak

Perairan yang terletak di Afrika Barat ini merupakan wilayah laut yang dikenal dengan para perompaknya. Sejak 2011, Teluk Guinea telah menggantikan perairan Somalia sebagai tempat paling berbahaya untuk dilayari. Jumlah kasus perompakan di wilayah ini terus meningkat sejak 2009, dan serangan-serangan tersebut semakin kejam. Pada pertengahan November 2013, jumlah kasus perompakan di Teluk Guinea mencapai rata-rata 100 kasus tiap tahunnya dan menjadi sebuah isu keamanan global.

5. Perairan Tanzania
Tujuh Perairan Rawan Perompak

Tanzania terletak di dekat Samudra Hindia, perairan paling sibuk yang dilalui oleh dua pertiga kapal tanker minyak dunia dan kapal kargo besar lainnya. Pada September 2008, kapal kontainer milik Liberia, Safmarine Asia, dibajak oleh para perompak. Mereka berhasil membongkar tiga kontainer dan membawa barang-barang milik awak kapal. Tanzania menempati posisi keempat sebagai wilayah dengan perairan paling rawan di dunia.

6. Perairan Nigeria
Tujuh Perairan Rawan Perompak

Kapal kontainer asal Denmark bernama Claes Maersk dibajak oleh perompak ketika sedang bersandar di dermaga. Para perompak menggunakan speedboat untuk mencapai kapal. Laporan mengenai perompakan ini tidak pernah ditanggapi oleh pihak pemerintah Nigeria. Nigeria menempati urutan kedua setelah Teluk Aden sebagai wilayah dengan perairan paling rawan di dunia.

7. Teluk Aden
Tujuh Perairan Rawan Perompak

Teluk Aden terletak di Samudera Hindi, antara Yaman di Jazirah Arab bagian selatan dan Somalia di Afrika.Pada akhir 2008, perhatian dunia tertuju kepada perairan yang terletak di dekat Semenanjung Afrika ini. Salah satu kapal super tanker minyak terbesar di dunia milik Arab Saudi yang sedang mengangkut dua juta barel minyak mentah dibajak oleh para perompak dari Somalia.

Peristiwa itu tercatat sebagai perompakan atas kapal laut terbesar yang pernah terjadi di dunia. Kapal bernama Sirius Star itu diestimasi berharga USD150 juta dengan taksiran muatan minyak senilai USD100 juta. Para perompak Somalia tidak hanya tertarik pada kapal kargo. Sebuah kapal yacht berbendera Perancis bernama Carre D'as IV pernah dibajak oleh perompak Somalia.
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3809 seconds (0.1#10.140)