Wanita AS Dituduh Memperkosa ABG Lelaki Lebih dari 500 Kali
A
A
A
GREENSBURG - Seorang wanita di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) diadili atas tuduhan memperkosa remaja lelaki 16 tahun lebih dari 500 kali. Wanita tersebut adalah ibu angkat anak baru gede (ABG) tersebut.
Kasus itu terjadi delapan tahun silam saat remaja itu berusia 16 tahun. Kini, remaja itu telah berusia 24 tahun.
Menurut kesaksian di pengadilan, wanita bernama Joelle Barozzini, 46, telah mengatakan kepada orang-orang bahwa dia menderita penyakit yang menyebabkan penuaan dini. Dia mengklaim kepada orang-orang bahwa remaja lelaki itu adalah pacarnya.
Barozzini diduga mengirim foto selfie telanjang kepada remaja tersebut. Dia juga memberikan minuman beralkohol dan mengatakan hal-hal seperti "We're boyfriend and girlfriend” kepada anak angkatnya itu.
Remaja lelaki yang dinyatakan sebagai korban mengatakan kepada pengadilan bahwa Barozzini pernah berhubungan badan dengannya dengan pintu kamar yang terbuka sementara suaminya tertidur di sofa.
Barozzini juga diduga telah mulai menyalahgunakan anak angkatnya saat pesta. “Saya gugup. Dia mencium saya. Dia mencengkeram tangan saya dan menarik saya ke kamarnya,” kata korban.
”Saya benar-benar takut seseorang akan melihat. Saya agak ketakutan. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa,” lanjut korban.
Barozzini hadir di pengadilan pada sidang awal 20 Juli 2017. Hukum di AS menyatakan, berhubungan badan dengan anak di bawah umur dikategorikan sebagai pemerkosaan.
Korban mengatakan bahwa Barozzini berhubungan seks dengannya lebih dari 500 kali di beberapa kamar di rumah yang mereka tinggali. Skandal itu juga terjadi di hotel saat dia dibawa ibu angkatnya pada akhir pekan.
”Saya benar-benar terlalu gugup untuk mengatakan tidak,” kata korban saat memberi kesaksian. ”Setiap saat, kira-kira itu akan bertentangan dengan kehendak saya,” sambung dia, yang dilansir Daily Mirror, semalam (21/7/2017).
“Ada saat di mana hal itu tidak terjadi sama sekali dan dia ingin kembali memainkan peran ibu, seperti yang dia sebut itu,” papar korban. ”Dan ada kalanya itu setiap hari.”
Korban mengatakan bahwa dia mencoba memberi tahu seorang kerabat dan seorang teman tentang pelecehan tersebut. Namun, mereka tidak mempercayainya.
Jaksa pengadilan, Jim Lazar, menuduh Barozzini menggunakan ”pemaksaan psikologis” untuk mencegah remaja tersebut menceritakan kepada siapa saja tentang skandal yang terjadi di Greensburg, Pennsylvania, AS.
Dalam sidang awal, jaksa mengatakan; ”Pada suatu saat, ketika Anda tidak punya tempat untuk pergi, Anda menjadi terbiasa dengan keadaan Anda dan Anda berusaha untuk membuat yang terbaik dari mereka.”
Tuduhan tersebut muncul melalui laporan “ChildLine” November lalu.
Hakim distrik setempat, James Albert, memerintahkan Barozzini untuk diadili atas serangkaian tuntutan termasuk pemerkosaan, kekerasan seksual dan penyalahgunaan anak di bawah umur.
Barozzini bebas dengan jaminan USD50.000.
Kasus itu terjadi delapan tahun silam saat remaja itu berusia 16 tahun. Kini, remaja itu telah berusia 24 tahun.
Menurut kesaksian di pengadilan, wanita bernama Joelle Barozzini, 46, telah mengatakan kepada orang-orang bahwa dia menderita penyakit yang menyebabkan penuaan dini. Dia mengklaim kepada orang-orang bahwa remaja lelaki itu adalah pacarnya.
Barozzini diduga mengirim foto selfie telanjang kepada remaja tersebut. Dia juga memberikan minuman beralkohol dan mengatakan hal-hal seperti "We're boyfriend and girlfriend” kepada anak angkatnya itu.
Remaja lelaki yang dinyatakan sebagai korban mengatakan kepada pengadilan bahwa Barozzini pernah berhubungan badan dengannya dengan pintu kamar yang terbuka sementara suaminya tertidur di sofa.
Barozzini juga diduga telah mulai menyalahgunakan anak angkatnya saat pesta. “Saya gugup. Dia mencium saya. Dia mencengkeram tangan saya dan menarik saya ke kamarnya,” kata korban.
”Saya benar-benar takut seseorang akan melihat. Saya agak ketakutan. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa,” lanjut korban.
Barozzini hadir di pengadilan pada sidang awal 20 Juli 2017. Hukum di AS menyatakan, berhubungan badan dengan anak di bawah umur dikategorikan sebagai pemerkosaan.
Korban mengatakan bahwa Barozzini berhubungan seks dengannya lebih dari 500 kali di beberapa kamar di rumah yang mereka tinggali. Skandal itu juga terjadi di hotel saat dia dibawa ibu angkatnya pada akhir pekan.
”Saya benar-benar terlalu gugup untuk mengatakan tidak,” kata korban saat memberi kesaksian. ”Setiap saat, kira-kira itu akan bertentangan dengan kehendak saya,” sambung dia, yang dilansir Daily Mirror, semalam (21/7/2017).
“Ada saat di mana hal itu tidak terjadi sama sekali dan dia ingin kembali memainkan peran ibu, seperti yang dia sebut itu,” papar korban. ”Dan ada kalanya itu setiap hari.”
Korban mengatakan bahwa dia mencoba memberi tahu seorang kerabat dan seorang teman tentang pelecehan tersebut. Namun, mereka tidak mempercayainya.
Jaksa pengadilan, Jim Lazar, menuduh Barozzini menggunakan ”pemaksaan psikologis” untuk mencegah remaja tersebut menceritakan kepada siapa saja tentang skandal yang terjadi di Greensburg, Pennsylvania, AS.
Dalam sidang awal, jaksa mengatakan; ”Pada suatu saat, ketika Anda tidak punya tempat untuk pergi, Anda menjadi terbiasa dengan keadaan Anda dan Anda berusaha untuk membuat yang terbaik dari mereka.”
Tuduhan tersebut muncul melalui laporan “ChildLine” November lalu.
Hakim distrik setempat, James Albert, memerintahkan Barozzini untuk diadili atas serangkaian tuntutan termasuk pemerkosaan, kekerasan seksual dan penyalahgunaan anak di bawah umur.
Barozzini bebas dengan jaminan USD50.000.
(mas)