Model Cantik Saudi yang Keluyuran Pakai Rok Mini Dibebaskan
A
A
A
RIYADH - Otoritas Arab Saudi menyatakan bahwa model cantik yang ditangkap karena keluyuran di situs bersejarah dengan mengenakan rok mini telah dibebaskan tanpa dakwaan.
Perempuan yang dikenal sebagai Khulood itu telah memicu perdebatan sengit di kalangan publik Saudi setelah video aksi jalan-jalannya dengan rok mini viral di media sosial.
Dia sebelumnya ditangkap pihak berwenang Saudi atas tuduhan melanggar kode berpakaian di wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Baca Juga: Berkeliaran Pakai Rok Mini di Tempat Umum, Wanita Saudi Picu Perdebatan
Khulood tampil dalam beberapa video Snapchat, di mana dia memperlihatkan kaki dan bagian perut di benteng kuno di Ushayqir, Provinsi Najd. Najd adalah salah satu daerah paling konservatif di Arab Saudi. Di situlah pendiri Wahhabisme—paham yang dipraktikkan oleh keluarga Kerajaan Arab Saudi—lahir pada akhir abad 18.
Khulood yang ditangkap pada 18 Juli 2017 sempat dikhawatirkan akan menghadapi hukuman penjara atau bahkan hukuman cambuk di depan publik.
Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan Pusat Komunikasi Internasional Saudi, seperti dilansir Associated Press, Kamis (20/7/2017), mengatakan bahwa polisi telah membebaskannya tanpa dakwaan.
Baca Juga: Perempuan Saudi yang Keluyuran Pakai Rok Mini Telah Ditangkap
Pernyataan tersebut tidak menyebut dirinya sebagai "Khulood". Nama sebenarnya perempuan itu tidak diungkap.
Dia dibebaskan pada hari Selasa malam setelah beberapa jam diinterogasi. Perempuan itu mengaku bahwa videonya disebarkan tanpa sepengetahuannya.
Perempuan yang dikenal sebagai Khulood itu telah memicu perdebatan sengit di kalangan publik Saudi setelah video aksi jalan-jalannya dengan rok mini viral di media sosial.
Dia sebelumnya ditangkap pihak berwenang Saudi atas tuduhan melanggar kode berpakaian di wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Baca Juga: Berkeliaran Pakai Rok Mini di Tempat Umum, Wanita Saudi Picu Perdebatan
Khulood tampil dalam beberapa video Snapchat, di mana dia memperlihatkan kaki dan bagian perut di benteng kuno di Ushayqir, Provinsi Najd. Najd adalah salah satu daerah paling konservatif di Arab Saudi. Di situlah pendiri Wahhabisme—paham yang dipraktikkan oleh keluarga Kerajaan Arab Saudi—lahir pada akhir abad 18.
Khulood yang ditangkap pada 18 Juli 2017 sempat dikhawatirkan akan menghadapi hukuman penjara atau bahkan hukuman cambuk di depan publik.
Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan Pusat Komunikasi Internasional Saudi, seperti dilansir Associated Press, Kamis (20/7/2017), mengatakan bahwa polisi telah membebaskannya tanpa dakwaan.
Baca Juga: Perempuan Saudi yang Keluyuran Pakai Rok Mini Telah Ditangkap
Pernyataan tersebut tidak menyebut dirinya sebagai "Khulood". Nama sebenarnya perempuan itu tidak diungkap.
Dia dibebaskan pada hari Selasa malam setelah beberapa jam diinterogasi. Perempuan itu mengaku bahwa videonya disebarkan tanpa sepengetahuannya.
(mas)