Teheran Tak Terima Trump Labeli Iran Rezim Nakal
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Teheran tidak terima dengan sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump yang melabeli Iran sebagai rezim nakal yang jadi ancaman keamanan global. Selain Iran, julukan rezim nakal juga diberikan Trump kepada Korea Utara dan Suriah.
Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak terpilihnya Trump sebagai pemimpin Washington. AS selama ini menganggap Iran sebagai pendukung utama kelompok militan.
”Trump harus mencari alasan untuk melakukan subversi dan pemberontakan atas kebijakan dan tindakannya sendiri yang sewenang-wenang dan bertentangan, serta pendapat dari sekutu-sekutunya yang sombong, agresif dan menduduki wilayah tersebut,” kata juru bicara kementerian luar negeri Bahram Qassemi, yang dikutip dari kantor berita IRNA, Minggu (16/7/2017).
Presiden Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman baru muncul dari rezim-rezim nakal. “Seperti Korea Utara, Iran, Suriah dan pemerintah lain yang membiayai dan mendukung mereka,” kata Trump.
Para pejabat senior Iran telah menyalahkan Arab Saudi yang bersekutu dengan AS atas ketidakstabilan dan serangan di Timur Tengah, termasuk serangan bulan lalu yang menewaskan 18 orang di Teheran.
Arab Saudi telah membantah terlibat dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Islamic State atau ISIS tersebut.
Di saat Trump terus mengkritik Teheran, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa presiden “sangat mungkin” untuk menyatakan bahwa Iran mematuhi perjanjian nuklir dengan enam negara kekuatan dunia meskipun dia terus-menerus mempertimbangkan untuk membatalkan perjanjian itu.
Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak terpilihnya Trump sebagai pemimpin Washington. AS selama ini menganggap Iran sebagai pendukung utama kelompok militan.
”Trump harus mencari alasan untuk melakukan subversi dan pemberontakan atas kebijakan dan tindakannya sendiri yang sewenang-wenang dan bertentangan, serta pendapat dari sekutu-sekutunya yang sombong, agresif dan menduduki wilayah tersebut,” kata juru bicara kementerian luar negeri Bahram Qassemi, yang dikutip dari kantor berita IRNA, Minggu (16/7/2017).
Presiden Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman baru muncul dari rezim-rezim nakal. “Seperti Korea Utara, Iran, Suriah dan pemerintah lain yang membiayai dan mendukung mereka,” kata Trump.
Para pejabat senior Iran telah menyalahkan Arab Saudi yang bersekutu dengan AS atas ketidakstabilan dan serangan di Timur Tengah, termasuk serangan bulan lalu yang menewaskan 18 orang di Teheran.
Arab Saudi telah membantah terlibat dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Islamic State atau ISIS tersebut.
Di saat Trump terus mengkritik Teheran, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa presiden “sangat mungkin” untuk menyatakan bahwa Iran mematuhi perjanjian nuklir dengan enam negara kekuatan dunia meskipun dia terus-menerus mempertimbangkan untuk membatalkan perjanjian itu.
(mas)