Meski Musuh, Seekor Singa Liar Susui Anak Macan Tutul
A
A
A
JOHANNESBURG - Para ilmuwan terkejut melihat seekor singa betina liar di Tanzania menyusui anak macan tutul. Sebab, kedua spesies ganas ini terkenal bermusuhan sebagai penguasa rimba.
Pemandangan yang diabadikan seorang fotografer itu terjadi di Kawasan Konservasi Ngorongoro di Tanzania.
”Tidak ada kasus lain yang tercatat di mana seekor kucing besar di alam liar telah menyusui seekor anak dari spesies lain,” kata Luke Hunter, presiden Panthera, kelompok konservasi kucing liar, kepada Reuters dalam sebuah wawancara telepon, yang dilansir Sabtu (15/7/2017).
Singa betina, yang dikenal secara lokal sebagai "Nosikitok", dikenal di kalangan ilmuwan karena jadi objek pantauan KopeLion, sebuah LSM konservasi di Tanzania yang didukung oleh Panthera.
Foto-foto itu diambil pada hari Selasa. Hunter mengatakan bahwa sampai hari Kamis, Nosikitok telah kembali ke “harga diri”-nya dengan menjauh dari tempat dia merawat anak macan tutul atau leopard. ”Jadi kami tidak yakin apa yang sedang terjadi sekarang,” ujarnya.
”Mungkin saja induk macan tutul mendapatkannya dari tempat penitipan anak singa sementara, tapi kita tidak tahu,” imbuh Hunter.
Para ilmuwan bingung untuk menjelaskan kejadian tersebut. Bintik-bintik khas anak satwa itu sangat jelas bukan anak singa, tapi anak macan tutul.
Di penangkaran, predator dapat memiliki ikatan dengan spesies pemakan daging lainnya, namun di alam bebas, “sarung tangan” selalu mati saat mereka berkompetisi untuk mendapatkan mangsa.
Hunter mengatakan bahwa Nosikitok juga memiliki anak sendiri seusia dengan anak macan tutul, yang diperkirakan berumur tiga minggu. Hal itu bisa menjadi alasan mengapa singa betina itu menyusui anak macan tutul.
”Dia secara fisiologis prima untuk merawat bayi kucing, dan macan tutul kecil sesuai dengan kebutuhan, hampir persis dengan umur anak-anaknya sendiri dan secara fisik sangat mirip dengan mereka,” papar Hunter.
Pemandangan yang diabadikan seorang fotografer itu terjadi di Kawasan Konservasi Ngorongoro di Tanzania.
”Tidak ada kasus lain yang tercatat di mana seekor kucing besar di alam liar telah menyusui seekor anak dari spesies lain,” kata Luke Hunter, presiden Panthera, kelompok konservasi kucing liar, kepada Reuters dalam sebuah wawancara telepon, yang dilansir Sabtu (15/7/2017).
Singa betina, yang dikenal secara lokal sebagai "Nosikitok", dikenal di kalangan ilmuwan karena jadi objek pantauan KopeLion, sebuah LSM konservasi di Tanzania yang didukung oleh Panthera.
Foto-foto itu diambil pada hari Selasa. Hunter mengatakan bahwa sampai hari Kamis, Nosikitok telah kembali ke “harga diri”-nya dengan menjauh dari tempat dia merawat anak macan tutul atau leopard. ”Jadi kami tidak yakin apa yang sedang terjadi sekarang,” ujarnya.
”Mungkin saja induk macan tutul mendapatkannya dari tempat penitipan anak singa sementara, tapi kita tidak tahu,” imbuh Hunter.
Para ilmuwan bingung untuk menjelaskan kejadian tersebut. Bintik-bintik khas anak satwa itu sangat jelas bukan anak singa, tapi anak macan tutul.
Di penangkaran, predator dapat memiliki ikatan dengan spesies pemakan daging lainnya, namun di alam bebas, “sarung tangan” selalu mati saat mereka berkompetisi untuk mendapatkan mangsa.
Hunter mengatakan bahwa Nosikitok juga memiliki anak sendiri seusia dengan anak macan tutul, yang diperkirakan berumur tiga minggu. Hal itu bisa menjadi alasan mengapa singa betina itu menyusui anak macan tutul.
”Dia secara fisiologis prima untuk merawat bayi kucing, dan macan tutul kecil sesuai dengan kebutuhan, hampir persis dengan umur anak-anaknya sendiri dan secara fisik sangat mirip dengan mereka,” papar Hunter.
(mas)