Terancam Dijatuhkan Sanksi Oleh PBB, Korut Siap Melawan
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan yang sesuai jika Dewan Keamanan (DK) PBB menjatuhkan sanksi baru. Sanksi diberikan setelah negara tertutup itu melakukan uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) pada pekan ini.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Korut. Dalam pernyataannya, Korut menyatakan bahwa uji coba ICBM adalah pelaksanaan hak yang sah untuk membela diri dari ancaman nuklir Amerika Serikat (AS) seperti disadur Reuters dari kantor berita Korut, KCNA, Jumat (14/7/2017).
AS tengah berusaha membuat China dan Rusia mendukung resolusi baru DK PBB terhadap Korut. Resolusi ini akan memberlakukan sanksi lebih ketat terhadap Pyongyang menyusul uji coba rudal terbarunya.
Baca Juga: AS Berikan Rancangan Sanksi Korut kepada China
Korut telah mendapat sanksi PBB sejak tahun 2006 karena program rudal balistik dan nuklirnya. Dewan telah menaikkan langkah-langkah untuk menanggapi lima uji coba nuklir dan dua rudal jarak jauh diluncurkan.
Korut diketahui melakukan uji coba rudal balistik antara benua (ICBM) pada 4 Juli lalu. KCNA menyatakan rudal tersebut mempunyai kemampuan untuk membawa nuklir. Media pemerintah Korut ini juga mengatakan bahwa rudal itu mencapai ketinggian 2.802 km. Beberapa pakar Barat mengatakan bahwa rudal itu mungkin memiliki jarak lebih dari 8.000 km, yang akan membuat Hawaii dan Alaska berada dalam jarak tembaknya.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Korut. Dalam pernyataannya, Korut menyatakan bahwa uji coba ICBM adalah pelaksanaan hak yang sah untuk membela diri dari ancaman nuklir Amerika Serikat (AS) seperti disadur Reuters dari kantor berita Korut, KCNA, Jumat (14/7/2017).
AS tengah berusaha membuat China dan Rusia mendukung resolusi baru DK PBB terhadap Korut. Resolusi ini akan memberlakukan sanksi lebih ketat terhadap Pyongyang menyusul uji coba rudal terbarunya.
Baca Juga: AS Berikan Rancangan Sanksi Korut kepada China
Korut telah mendapat sanksi PBB sejak tahun 2006 karena program rudal balistik dan nuklirnya. Dewan telah menaikkan langkah-langkah untuk menanggapi lima uji coba nuklir dan dua rudal jarak jauh diluncurkan.
Korut diketahui melakukan uji coba rudal balistik antara benua (ICBM) pada 4 Juli lalu. KCNA menyatakan rudal tersebut mempunyai kemampuan untuk membawa nuklir. Media pemerintah Korut ini juga mengatakan bahwa rudal itu mencapai ketinggian 2.802 km. Beberapa pakar Barat mengatakan bahwa rudal itu mungkin memiliki jarak lebih dari 8.000 km, yang akan membuat Hawaii dan Alaska berada dalam jarak tembaknya.
(ian)