Di Mosul, PM Irak Deklarasikan Kehancuran ISIS
Selasa, 11 Juli 2017 - 19:49 WIB

Di Mosul, PM Irak Deklarasikan Kehancuran ISIS
A
A
A
MOSUL - Perdana Menteri Irak Haider el-Abadi mendeklarasikan kehancuran ISIS langsung dari pusat kota Mosul. Abadi datang ke Mosul untuk memberikan selamat kepada tentara Irak atas kesuksesan mengalahkan ISIS di kota tersebut.
"Saya mengumumkan dari sini ke seluruh dunia, sebuah akhir, keruntuhan, dan kegagalan negara teroris ISIS yang mistis, yang diumumkan oleh gerilyawan ISIS dari sini, dari kota Mosul tiga tahun lalu. Adalah hak Anda untuk merasa bangga atas capaian ini," kata Abadi, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (11/7).
Abadi kemudian mengatakan, bahwa rakyat Irak "tidak berbagi" prestasi ini dengan negara lain. Meski demikian, ia mengucapkan terima kasih kepada negara-negara lain, yang menentang terorisme dan ISIS, dan mendukung rakyat Irak.
"Tidak ada yang berperang atau berkorban untuk tanah ini, hanya orang Irak saja. Sama seperti kita bersatu melawan ISIS, kita perlu bersatu dalam membawa stabilitas dan orang-orang yang melarikan diri kembali ke Mosul. Kami bersyukur kepada Tuhan atas kemenangan ini," ucapnya.
Irak memulai pertempuran merebut Mosul pada Oktober lalu dengan dukungan dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). ISIS merebut kota itu pada musim panas 2014. Pada 2017, salah satu sudut Mosul menjadi salah satu benteng terakhir mereka. Kelompok ekstrimis itu hanya menguasai kurang dari 1 km per segi di kota tua Mosul.
Pertempuran Mosul telah meninggalkan sebagian besar kota terbesar kedua Irak itu dalam reruntuhan. Peperangan juga telah membunuh ribuan orang, termasuk pasukan keamanan Irak dan warga sipil, dan hampir satu juta orang mengungsi. Sedikitnya tujuh jurnalis juga terbunuh. PBB memperkirakan biaya perbaikan jangka pendek akan mencapai sekitar 700 juta USD.
"Saya mengumumkan dari sini ke seluruh dunia, sebuah akhir, keruntuhan, dan kegagalan negara teroris ISIS yang mistis, yang diumumkan oleh gerilyawan ISIS dari sini, dari kota Mosul tiga tahun lalu. Adalah hak Anda untuk merasa bangga atas capaian ini," kata Abadi, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (11/7).
Abadi kemudian mengatakan, bahwa rakyat Irak "tidak berbagi" prestasi ini dengan negara lain. Meski demikian, ia mengucapkan terima kasih kepada negara-negara lain, yang menentang terorisme dan ISIS, dan mendukung rakyat Irak.
"Tidak ada yang berperang atau berkorban untuk tanah ini, hanya orang Irak saja. Sama seperti kita bersatu melawan ISIS, kita perlu bersatu dalam membawa stabilitas dan orang-orang yang melarikan diri kembali ke Mosul. Kami bersyukur kepada Tuhan atas kemenangan ini," ucapnya.
Irak memulai pertempuran merebut Mosul pada Oktober lalu dengan dukungan dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). ISIS merebut kota itu pada musim panas 2014. Pada 2017, salah satu sudut Mosul menjadi salah satu benteng terakhir mereka. Kelompok ekstrimis itu hanya menguasai kurang dari 1 km per segi di kota tua Mosul.
Pertempuran Mosul telah meninggalkan sebagian besar kota terbesar kedua Irak itu dalam reruntuhan. Peperangan juga telah membunuh ribuan orang, termasuk pasukan keamanan Irak dan warga sipil, dan hampir satu juta orang mengungsi. Sedikitnya tujuh jurnalis juga terbunuh. PBB memperkirakan biaya perbaikan jangka pendek akan mencapai sekitar 700 juta USD.
(esn)