Terancam Rudal Iskander Rusia, Swedia Ingin Ganti Semua Rudal Tua AS

Senin, 26 Juni 2017 - 09:20 WIB
Terancam Rudal Iskander...
Terancam Rudal Iskander Rusia, Swedia Ingin Ganti Semua Rudal Tua AS
A A A
STOCKHOLM - Swedia ingin mengganti semua sistem rudal pertahanan udara buatan Amerika Serikat (AS) yang sudah menua. Ancaman sistem rudal Iskander Rusia yang ditempatkan di Kaliningrad menjadi salah satu alasan Swedia akan melakukan perombakan sistem pertahanan udara secara besar-besaran.

Sistem rudal MIM-23 Hawk buatan Raytheon, AS, yang saat ini dioperasikan Resimen Pertahanan Udara militer Swedia, kemungkinan akan diganti pada tahun-tahun mendatang.

”Meskipun Anda dapat memodifikasi dan memperbaiki sistem lama, ada batas berapa umur yang bisa mereka optimalkan. Dalam hal ini, kita bisa setuju bahwa Hawk semakin tua,” kata kepala komunikasi Resimen Pertahanan Udara, Carl Sjostrand, kepada kantor berita Swedia, TT.

Menurutnya, sistem pertahanan udara Swedia harus mampu melindungi negara dari semua ancaman inbound, termasuk cakupan yang lebih dari sekadar pesawat musuh.

”Misalnya, ada rudal balistik, seperti rudal Iskander yang telah ditempatkan di Kaliningrad, sehingga menimbulkan ancaman potensial bagi Gotland dan Ibu Kota Swedia. Dalam kasus tersebut, sistem yang lebih baik dibutuhkan ketimbang Hawk, yang tidak memiliki kapasitas untuk melawan rudal (Rusia) tersebut,” lanjut Sjostrand, yang dikutip Senin (26/6/2017).

Rudal Iskander-M pertama kali diperkenalkan militer Rusia pada tahun 2013. Rudal berbahaya ini diklaim mampu menyerang sistem rudal, peluncur roket, artileri jarak jauh, dan pos komando, serta pesawat terbang dan helikopter dengan jarak tempuh hingga 500 kilometer.

Awal tahun lalu, militer Rusia memindahkan rudal Iskander ke Kaliningrad, wilayah terjepit di antara anggota Polandia dan Lithuania, dua negara NATO. Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan bahwa relokasi rudal tersebut diperlukan untuk melawan penumpukan militer NATO yang besar-besaran di perbatasan Rusia.

Dalam situasi seperti itu, militer Swedia merasa penting untuk memodernisasi persediaan senjata anti-pesawatnya. Rudal Patriot MIM-104 yang dirancang oleh Lockheed Martin dan Raytheon saat ini sedang dipertimbangkan sebagai pilihan pengganti sistem rudal yang sudah tua. Selain itu, sistem rudal jarak menengah buatan Prancis-Italia, SAMP/T, juga menjadi pilihan.

”Ini pasti akan menjadi salah satu sistem pertahanan yang lebih mahal, tapi tidak semahal Gripen,” kata Joakim Lewin, Manajer Program Angkatan Darat untuk Administrasi Material Pertahanan (FMV), mengacu pada pesawat jet tempur multirole JAS 39 Gripen yang diproduksi oleh Saab.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6537 seconds (0.1#10.140)