Kemanusiaan, Alasan Korut Bebaskan Mahasiswa Asal AS

Kamis, 15 Juni 2017 - 13:40 WIB
Kemanusiaan, Alasan...
Kemanusiaan, Alasan Korut Bebaskan Mahasiswa Asal AS
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa pihaknya telah membebaskan warga negara Amerika Serikat (AS) Otto Warmbier atas dasar kemanusiaan. Warmbier sebelumnya sempat mendekam di penajara Korut selama 17 bulan.

Warmbier (22) seorang mahasiswa University of Virginia dari pinggiran kota Cincinnati, dievakuasi secara medis ke AS pada Rabu kemarin. Keluarganya mengatakan bahwa dia tiba dalam keadaan koma.

Baca Juga: Koma, Mahasiswa AS yang Dihukum Kerja Paksa Dibebaskan Korut

Kantor berita Korut, KCNA mengatakan, pembebasan Warmbier mengikuti keputusan pengadilan pada hari Selasa. Namun, kantor berita itu tidak memberikan rincian lainnya.

"Di bawah keputusan Pengadilan Sentral Korea Utara pada 13 Juni, warga negara Amerika Otto Warmbier yang menjalani hukuman kerja paksa dipulangkan pada tanggal 13 Juni karena alasan kemanusiaan," tulis KCNA seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/6/2017).

Pembebasannya dilakukan setelah Joseph Yun, utusan khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Korut, melakukan perjalanan ke Pyongyang dan meminta pembebasan Warmbier atas "alasan kemanusiaan," menutup sekumpulan kontak diplomatik rahasia, kata seorang pejabat A.S.

Orangtua Warmbier, Fred dan Cindy, membenarkan bahwa anak laki-laki mereka sedang dalam penerbangan untuk dievakuasi.

Warmbier ditahan pada Januari 2016 dan dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa pada Maret tahun lalu. Ia dihukum karena berusaha mencuri barang dengan slogan propaganda, menurut media Korea Utara.

Keluarga Warmbier mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh pejabat Korut, melalui kontak dengan utusan Amerika, bahwa Warmbier jatuh sakit akibat keracunan beberapa waktu setelah hukuman percobaan pada bulan Maret 2016 dan mengalami koma setelah minum pil tidur, lapor Washington Post.

Baca Juga: Orang Tua Mahasiswa AS Tuding Korut Menyiksa Anaknya Hingga Koma

New York Times mengutip seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Washington baru-baru ini menerima laporan intelijen bahwa Warmbier telah berulang kali dipukuli dalam tahanan.

Pembebasan Warmbier terjadi saat mantan bintang basket AS Dennis Rodman tiba di Korut pada hari Selasa, di mana dia bertemu dengan pemimpin negara itu, Kim Jong-un, pada kunjungan sebelumnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0306 seconds (0.1#10.140)