Latihan Perang dengan Qatar, AS Kerahkan 2 Kapal Perang
A
A
A
DUBAI - Dua kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tiba di Doha untuk ambil bagian dalam latihan perang gabungan dengan Angkatan Laut Qatar pada hari Rabu. Pengerahan dua kapal perang AS ini dilaporkan kantor berita Qatar, QNA.
Qatar saat ini sedang terlibat “perang diplomatik” dengan negara-negara tetangga Arabnya, yakni Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir. Empat negara ini bersama Yaman, Libya dan Maladewa telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah Doha dituduh mendukung dan mendanai kelompok teroris.
Qatar telah membantah tuduhan itu. Negara-negara Arab itu menghendaki agar Doha tidak mendukung Hamas, faksi berkuasa di Gaza, Palestina, serta menjauh dari Iran.
AS sendiri telah mendukung Saudi dalam krisis diplomatik ini. Meski demikian, AS hingga kini masih tercatat sebagai sekutu Qatar.
Negara kecil tapi kaya raya di Arab ini telah menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah. Sebanyak 11.000 tentara AS ditugaskan di Pangkalan Udara al-Udeid, Doha. Selain itu, lebih dari 100 pesawat Washington juga beroperasi dari pangkalan udara tersebut.
Belum jelas apakah pengerahan kedua kapal perang AS ini direncanakan sebelum terjadi keretakan diplomatik Teluk atau sesudahnya.
“Awak kedua kapal tersebut diterima oleh pajabat Angkatan Laut Qatar,” tulis QNA, mengutip sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Qatar, Kamis (15/6/2017).
Sebelumnya, Turki mengirim menteri luar negerinya ke Qatar sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis Teluk tersebut. Kuwait, tetangga Qatar yang juga anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) juga telah menengahi perseteruan diplomatik ini.
Qatar saat ini sedang terlibat “perang diplomatik” dengan negara-negara tetangga Arabnya, yakni Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir. Empat negara ini bersama Yaman, Libya dan Maladewa telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah Doha dituduh mendukung dan mendanai kelompok teroris.
Qatar telah membantah tuduhan itu. Negara-negara Arab itu menghendaki agar Doha tidak mendukung Hamas, faksi berkuasa di Gaza, Palestina, serta menjauh dari Iran.
AS sendiri telah mendukung Saudi dalam krisis diplomatik ini. Meski demikian, AS hingga kini masih tercatat sebagai sekutu Qatar.
Negara kecil tapi kaya raya di Arab ini telah menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah. Sebanyak 11.000 tentara AS ditugaskan di Pangkalan Udara al-Udeid, Doha. Selain itu, lebih dari 100 pesawat Washington juga beroperasi dari pangkalan udara tersebut.
Belum jelas apakah pengerahan kedua kapal perang AS ini direncanakan sebelum terjadi keretakan diplomatik Teluk atau sesudahnya.
“Awak kedua kapal tersebut diterima oleh pajabat Angkatan Laut Qatar,” tulis QNA, mengutip sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Qatar, Kamis (15/6/2017).
Sebelumnya, Turki mengirim menteri luar negerinya ke Qatar sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis Teluk tersebut. Kuwait, tetangga Qatar yang juga anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) juga telah menengahi perseteruan diplomatik ini.
(mas)