Turki: Tindakan Saudi Cs pada Qatar Tak Sesuai Ajaran Islam
Selasa, 13 Juni 2017 - 19:33 WIB

Turki: Tindakan Saudi Cs pada Qatar Tak Sesuai Ajaran Islam
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengecam isolasi Qatar sebagai langkah tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dia juga mengatakan bahwa metode yang digunakan oleh Arab Saudi cs untuk melawan Qatar tidak dapat diterima dan serupa dengan hukuman mati.
"Kesalahan yang sangat serius sedang dilakukan di Qatar, mengisolasi sebuah negara di semua wilayah adalah tindakan tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Keputusan hukuman mati telah diambil untuk Qatar," kata Erdogan.
"Qatar telah menunjukkan sikap yang tegas terhadap organisasi teroris ISIS, bersama dengan Turki. Mengorbankan Qatar melalui kampanye kotor tidak bertujuan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (13/6).
Erdogan juga mengatakan akan mengadakan telepon konferensi dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron, dan Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani untuk membahas perkembangan terakhir.
Dia kemudian mengatakan Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saudi, yang merupakan negarawan senior di kawasan Teluk, harusnya menjadi pemimpin untuk menyelesaikan krisis tersebut.
Dia mengaku akan membahas perselisihan tersebut dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam beberapa hari mendatang. Erdogan sendiri telah berjanji untuk tetap mendukung Qatar dan mengatakan perselisihan tersebut harus diselesaikan sebelum akhir bulan suci Ramadan.
"Kesalahan yang sangat serius sedang dilakukan di Qatar, mengisolasi sebuah negara di semua wilayah adalah tindakan tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Keputusan hukuman mati telah diambil untuk Qatar," kata Erdogan.
"Qatar telah menunjukkan sikap yang tegas terhadap organisasi teroris ISIS, bersama dengan Turki. Mengorbankan Qatar melalui kampanye kotor tidak bertujuan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (13/6).
Erdogan juga mengatakan akan mengadakan telepon konferensi dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron, dan Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani untuk membahas perkembangan terakhir.
Dia kemudian mengatakan Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saudi, yang merupakan negarawan senior di kawasan Teluk, harusnya menjadi pemimpin untuk menyelesaikan krisis tersebut.
Dia mengaku akan membahas perselisihan tersebut dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam beberapa hari mendatang. Erdogan sendiri telah berjanji untuk tetap mendukung Qatar dan mengatakan perselisihan tersebut harus diselesaikan sebelum akhir bulan suci Ramadan.
(esn)