Boko Haram Lancarkan Serangan Besar-besaran di Maiduguri, 14 Tewas
A
A
A
MAIDUGURI - Gerilyawan Boko Haram melancarkan serangan terbesar mereka ke kota Maiduguri, Nigeria timur laut, dalam waktu 18 bulan pada hari Rabu (7/6/2017) malam. Serangan ini dilakukan jelang kunjungan Wakil Presiden Yemi Osinbajo ke pengungsi perang yang berlindung di sana.
Polisi mengatakan bahwa 14 orang tewas sebelum tentara pemerintah meredam serangan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/6/2017).
Maiduguri adalah pusat pertempuran selama delapan tahun melawan Boko Haram, yang mencoba membuat sebuah kekhalifahan Islam di timur laut Nigeria.
Komisaris polisi Borno State, dimana Maiduguri adalah ibu kotanya, Damian Chukwu mengatakan militan Boko Haram menyerang pinggiran kota dengan senjata anti-pesawat terbang dan beberapa pembom bunuh diri.
"Sebanyak 13 orang tewas dalam beberapa ledakan dengan 24 orang terluka sementara satu orang tewas dalam serangan tersebut (tembakan)," katanya kepada wartawan.
Pekerja bantuan dan saksi Reuters melaporkan ledakan dan tembakan senjata berat setidaknya terjadi selama 45 menit di pinggiran tenggara dan barat daya kota. Ribuan warga sipil melarikan diri dari pertempuran tersebut, menurut saksi Reuters.
Komisioner polisi mengatakan beberapa bangunan dibakar, namun militer mengusir pejuang tersebut setelah satu jam.
Penyerangan tersebut terjadi enam bulan setelah Buhari mengatakan bahwa Boko Haram "secara teknis" telah dikalahkan oleh sebuah kampanye militer. Kampanye militer Nigeria telah mendorong banyak pemberontak jauh ke dalam hutan terpencil Sambisa, dekat perbatasan dengan Kamerun.
Osinbajo melanjutkan kunjungannya ke Maiduguri, yang direncanakan sebelum serangan tersebut, meluncurkan sebuah inisiatif bantuan pangan untuk orang-orang yang mengungsi karena pemberontakan tersebut. Hal itu dikatakan oleh juru bicaranya Laolu Akande.
Presiden Muhammadu Buhari menyerahkan kekuasaan kepada Osinbajo setelah pergi ke Inggris untuk cuti medis pada 7 Mei.
Lebih dari 20.000 orang terbunuh dalam kampanye Boko Haram untuk membentuk sebuah khilafah di lembah Danau Chad. 2,7 juta lainnya telah mengungsi, menciptakan salah satu keadaan darurat kemanusiaan terbesar di dunia.
Terlepas dari keberhasilan militer di kota-kota besar, sebagian besar Borno tetap terlarang, menghambat upaya untuk memberikan bantuan pangan kepada hampir 1,5 juta orang yang diyakini berada di ambang kelaparan.
Polisi mengatakan bahwa 14 orang tewas sebelum tentara pemerintah meredam serangan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/6/2017).
Maiduguri adalah pusat pertempuran selama delapan tahun melawan Boko Haram, yang mencoba membuat sebuah kekhalifahan Islam di timur laut Nigeria.
Komisaris polisi Borno State, dimana Maiduguri adalah ibu kotanya, Damian Chukwu mengatakan militan Boko Haram menyerang pinggiran kota dengan senjata anti-pesawat terbang dan beberapa pembom bunuh diri.
"Sebanyak 13 orang tewas dalam beberapa ledakan dengan 24 orang terluka sementara satu orang tewas dalam serangan tersebut (tembakan)," katanya kepada wartawan.
Pekerja bantuan dan saksi Reuters melaporkan ledakan dan tembakan senjata berat setidaknya terjadi selama 45 menit di pinggiran tenggara dan barat daya kota. Ribuan warga sipil melarikan diri dari pertempuran tersebut, menurut saksi Reuters.
Komisioner polisi mengatakan beberapa bangunan dibakar, namun militer mengusir pejuang tersebut setelah satu jam.
Penyerangan tersebut terjadi enam bulan setelah Buhari mengatakan bahwa Boko Haram "secara teknis" telah dikalahkan oleh sebuah kampanye militer. Kampanye militer Nigeria telah mendorong banyak pemberontak jauh ke dalam hutan terpencil Sambisa, dekat perbatasan dengan Kamerun.
Osinbajo melanjutkan kunjungannya ke Maiduguri, yang direncanakan sebelum serangan tersebut, meluncurkan sebuah inisiatif bantuan pangan untuk orang-orang yang mengungsi karena pemberontakan tersebut. Hal itu dikatakan oleh juru bicaranya Laolu Akande.
Presiden Muhammadu Buhari menyerahkan kekuasaan kepada Osinbajo setelah pergi ke Inggris untuk cuti medis pada 7 Mei.
Lebih dari 20.000 orang terbunuh dalam kampanye Boko Haram untuk membentuk sebuah khilafah di lembah Danau Chad. 2,7 juta lainnya telah mengungsi, menciptakan salah satu keadaan darurat kemanusiaan terbesar di dunia.
Terlepas dari keberhasilan militer di kota-kota besar, sebagian besar Borno tetap terlarang, menghambat upaya untuk memberikan bantuan pangan kepada hampir 1,5 juta orang yang diyakini berada di ambang kelaparan.
(ian)