Korsel Tunda Penyebaran Sistem Anti Rudal THAAD AS

Kamis, 08 Juni 2017 - 01:42 WIB
Korsel Tunda Penyebaran...
Korsel Tunda Penyebaran Sistem Anti Rudal THAAD AS
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) akan menunda pemasangan komponen sisa sistem pertahanan anti-rudal Amerika Serikat (AS) sampai menyelesaikan penilaian terhadap dampak lingkungan. Begitu bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Korsel.

Menurut seorang pejabat senior di Blue House, istana presiden Korsel, langkah tersebut dapat berarti penundaan yang substansial dalam penerapan penuh sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan. Pasalnya peninjauan tersebut mungkin memakan waktu lebih dari setahun.

"Tidak masuk akal untuk menarik dua peluncur awal yang telah disebar dan dipasang, namun instalasi tambahan akan diputuskan setelah penilaian dampak lingkungan selesai," kata pejabat pemerintah itu.

"Apakah kita harus segera maju dengan angsuran tambahan dengan mengabaikan transparansi hukum dan prosedur yang seharusnya adalah sebuah pertanyaan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/6/2017).

Pekan lalu Korsel mengatakan bahwa empat peluncur lagi telah diperkenalkan, beberapa bulan setelah peluncur kontroversial itu dipasang pada bulan Maret dengan hanya dua dari muatan maksimumnya enam peluncur.

Peluncur tambahan telah dibawa ke lokasi penyebaran di wilayah tenggara Seongju tanpa dilaporkan ke pemerintah baru atau ke publik, kantor baru Presiden Moon Jae-in mengatakan pekan lalu. Presiden Korsel pun meminta penyelidikan mengapa tidak diberitahu langkah itu oleh kementerian pertahanan.

Keputusan Jae-in untuk memerintahkan penyelidikan terhadap penyebaran tersebut dilakukan di tengah tanda-tanda meredakan ketegangan antara Korsel dan China, satu-satunya sekutu diplomatik utama Korea Utara (Korut).

Keputusan untuk menyebarkan sistem tersebut dibuat oleh pendahulu konservatif Jae-in, Park Geun-hye, yang telah dimakzulkan akibat skandal korupsi yang melanda sayap bisnis dan politik Korsel.

Jae-in mengatakan, perintahnya untuk penyelidikan di kementerian pertahanan hanyalah tindakan domestik dan tidak bertujuan untuk menghentikan penyebaran yang telah menimbulkan kemarahan China.
(ian)
Berita Terkait
Bungkam Korea Selatan...
Bungkam Korea Selatan 2-0, Yordania Melenggang ke Final Piala Asia 2023
Nuansa Khas Korea Selatan...
Nuansa Khas Korea Selatan di Pusat Perbelanjaan
Atlet Olimpiade Korea...
Atlet Olimpiade Korea Selatan Ikuti Kamp Militer di Pohang
Menikmati Konser Virtual...
Menikmati Konser Virtual On The K:O dan Fan Signing, Seru!
10 Mahasiswa Indonesia...
10 Mahasiswa Indonesia Lolos Program Magang di Korea Selatan
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Berita Terkini
Video Serangan terhadap...
Video Serangan terhadap Petugas Medis Bulan Sabit Merah Ungkap Kebohongan Israel
46 menit yang lalu
Rabbi Dallas Penyebar...
Rabbi Dallas Penyebar Klaim Palsu Pemerkosaan Hamas Ditangkap karena Pelecehan Anak
1 jam yang lalu
Trump dan Presiden Suriah...
Trump dan Presiden Suriah akan Bertemu di Arab Saudi
2 jam yang lalu
Warga Palestina Ramai...
Warga Palestina Ramai Ucapkan Selamat Tinggal saat Israel Hujani Gaza dengan Bom
3 jam yang lalu
Para Ulama Keluarkan...
Para Ulama Keluarkan Fatwa Jihad Melawan Israel saat Gaza Hendak Dimusnahkan
5 jam yang lalu
Trump Unggah Video Serangan...
Trump Unggah Video Serangan AS di Yaman, Kerumunan Orang Desa Dibom Jadi Kawah Besar
6 jam yang lalu
Infografis
Iran Luncurkan Kota...
Iran Luncurkan Kota Rudal Bawah Tanah Berisi Ribuan Rudal Presisi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved