Libya Turut Putus Hubungan dengan Qatar
A
A
A
TRIPOLI - Pemerintah Libya yang diakui secara internasional dan berbasis di Tobruk menyatakan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Libya mengikuti langkah yang diambil oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Yaman.
Sama halnya dengan Saudi, Mesir, Bahrain, UEA, dan Yaman, alasan Libya memutus hubungan dengan Qatar adalah karena mereka menilai Doha adalah penyokong kelompok ekstrimis yang beroperasi di Libya.
"Qatar telah menjadi sumber utama pemasok senjata ke cabang Ikhwanul Muslimin dan kelompok bersenjata lainnya sejak tahun 2012, dan merupakan ancaman bagi keamanan nasional dunia Arab," kata Menteri Luar Negeri Libya Mohammed Dairi, seperti dilansir Sputnik pada Senin (5/6).
Namun, Libya belum mengikuti langkah Saudi dan Bahrain yang meminta semua warga Qatar yang ada di negara mereka untuk segera keluar. Sementara Saudi dan Bahrain memberikan waktu 14 hari kepada warga Qatar untuk pulang ke negara mereka.
Meski terlibat "perang diplomatik", Saudi tidak menyeretnya ke ranah agama. Pemerintah Riyadh tetap akan melayani jemaah umrah Qatar di Saudi. Riyadh menegaskan, pemberian waktu 14 hari bagi warga Qatar untuk hengkang dari Saudi tidak mempengaruhi jemaah umrah Qatar yang saat ini berada di wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Sama halnya dengan Saudi, Mesir, Bahrain, UEA, dan Yaman, alasan Libya memutus hubungan dengan Qatar adalah karena mereka menilai Doha adalah penyokong kelompok ekstrimis yang beroperasi di Libya.
"Qatar telah menjadi sumber utama pemasok senjata ke cabang Ikhwanul Muslimin dan kelompok bersenjata lainnya sejak tahun 2012, dan merupakan ancaman bagi keamanan nasional dunia Arab," kata Menteri Luar Negeri Libya Mohammed Dairi, seperti dilansir Sputnik pada Senin (5/6).
Namun, Libya belum mengikuti langkah Saudi dan Bahrain yang meminta semua warga Qatar yang ada di negara mereka untuk segera keluar. Sementara Saudi dan Bahrain memberikan waktu 14 hari kepada warga Qatar untuk pulang ke negara mereka.
Meski terlibat "perang diplomatik", Saudi tidak menyeretnya ke ranah agama. Pemerintah Riyadh tetap akan melayani jemaah umrah Qatar di Saudi. Riyadh menegaskan, pemberian waktu 14 hari bagi warga Qatar untuk hengkang dari Saudi tidak mempengaruhi jemaah umrah Qatar yang saat ini berada di wilayah Kerajaan Arab Saudi.
(esn)