Terkait dengan Gulen, Penasihat PM Turki Ditangkap

Minggu, 04 Juni 2017 - 15:24 WIB
Terkait dengan Gulen,...
Terkait dengan Gulen, Penasihat PM Turki Ditangkap
A A A
ANKARA - Otoritas keamanan Turki menangkap Birol Erdem, penasihat utama Perdana Menteri Binali Yildirim dan seorang mantan pejabat kementerian kehakiman. Ia ditangkap dengan tuduhan terlibat dalam gerakan kelompok ulama Turki yang tinggal di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen.

Fethullah Gulen adalah tokoh oposisi Turki yang diasingkan ke AS. Ia dituding menjadi otak dalam kudeta berdarah di Turki setahun yang lalu.

"Birol Erdem, mantan pejabat kementerian kehakiman senior, ditahan di Ankara bersama istrinya, Gulumser Erdem," seperti dikutip Asharq al-Awsat dari kantor berita Anadolu, Minggu (4/6/2017).

Mereka sebelumnya dipanggil untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan dalam kudeta tersebut.

Kepala Partai Rakyat Republik Kemal Kilicdaroglu dan Ketua Partai Gerakan Nasionalis Devlet Bahceli mengumumkan pekan lalu bahwa pengikut Gulen telah menyusup ke Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa. Mereka mengatakan bahwa beberapa pejabat pemerintah juga mendukung ulama yang diasingkan tersebut.

Yildirim mengutuk klaim ini, namun mengatakan bahwa tidak ada pendukung Gulen di pemerintahan atau dalam bidang politik.

Mengomentari uji coba kudeta, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan bahwa mereka sedang melakukan tindakan sesuai hukum. Dia mengatakan presiden memantau persidangan yang telah dimulai beberapa hari yang lalu di Ankara dan Istanbul.

Sementara itu, duta besar permanen Turki untuk Uni Eropa Fark Kaymakci mengulangi tuduhan bahwa gerakan Gulen dikaitkan dengan kudeta yang gagal. Dia mengatakan bahwa gerakan tersebut merupakan ancaman terbesar yang dihadapi Ankara karena telah menginfiltrasi institusi negara selama beberapa tahun.

Dia juga mengkritik pendirian beberapa negara Eropa dalam kudeta tersebut. "Kami sayangnya tidak mendengar banyak pernyataan solidaritas dari teman-teman Barat kami setelah kudeta tersebut," katanya.

"Kami telah berusaha untuk memahami hal ini. Upaya pengkhianat ini telah membuat bayangan gelap pada ikatan Turki-Eropa," Kaymakci menyatakan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0579 seconds (0.1#10.140)