Bocorkan Rahasia AS, Putin Bilang Snowden Bukan Pengkhianat
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladmir Putin menilai mantan kontraktor National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, bukan pengkhianat negaranya. Pembelaan Putin ini mengacu pada tindakan Snowden yang membocorkan banyak dokumen rahasia AS.
Snowden, kata Putin, tidak merusak kepentingan negaranya dengan membeberkan rahasia penyadapan terhadap publik.
”Snowden bukan pengkhianat,” kata Putin dalam sebuah kutipan yang di-posting Showtime dari serangkaian wawancara dengan pembuat film Oliver Stone yang akan disiarkan mulai 12 Juni 2017 mendatang.
”Dia tidak mengkhianati kepentingan negaranya, dia juga tidak mengalihkan informasi apapun. ke negara lain,” lanjut Putin.
Namun, pemimpin Kremlin ini menganggap Snowden bertindak terlalu jauh dengan membocorkan dokumen rahasia intelijen AS.
Pada tahun 2013, Snowden melarikan diri ke Moskow dari Hong Kong setelah mengekspos program rahasia NSA dalam mengumpulkan data telepon dan internet warga sipil AS dan warga dari negara-negara lain.
Snowden menetap di Moskow setelah suaka pemberian Putin diperpanjang hingga beberapa tahun mendatang.
Ketika ditanya apakah Snowden melakukan hal yang benar, Putin menjawab; ”Jika dia tidak menyukai pekerjaannya, dia seharusnya mengundurkan diri, tapi dia melangkah lebih jauh. Itu haknya.”
Putin, yang merupakan mantan kolonel KGB, sepakat bahwa keadaan Snowden hampir sama dengan dilema yang dihadapinya saat Uni Soviet runtuh lebih dari seperempat abad yang lalu.
”Saya tidak memikirkannya, tapi saya kira iya,” kata Putin membandingkan nasib Snowden dengan dirinya. ”Saya mengundurkan diri karena saya tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
Putin mengkritik AS karena menyadap sekutu-sekutunya sendiri termasuk Jerman. ”Mencoba memata-matai sekutu Anda, jika Anda benar-benar menganggap mereka sekutu, itu tidak senonoh karena meruntuhkan kepercayaan,” papar Putin, seperti dilansir Bloomberg, semalam (2/6/2017).
Snowden, kata Putin, tidak merusak kepentingan negaranya dengan membeberkan rahasia penyadapan terhadap publik.
”Snowden bukan pengkhianat,” kata Putin dalam sebuah kutipan yang di-posting Showtime dari serangkaian wawancara dengan pembuat film Oliver Stone yang akan disiarkan mulai 12 Juni 2017 mendatang.
”Dia tidak mengkhianati kepentingan negaranya, dia juga tidak mengalihkan informasi apapun. ke negara lain,” lanjut Putin.
Namun, pemimpin Kremlin ini menganggap Snowden bertindak terlalu jauh dengan membocorkan dokumen rahasia intelijen AS.
Pada tahun 2013, Snowden melarikan diri ke Moskow dari Hong Kong setelah mengekspos program rahasia NSA dalam mengumpulkan data telepon dan internet warga sipil AS dan warga dari negara-negara lain.
Snowden menetap di Moskow setelah suaka pemberian Putin diperpanjang hingga beberapa tahun mendatang.
Ketika ditanya apakah Snowden melakukan hal yang benar, Putin menjawab; ”Jika dia tidak menyukai pekerjaannya, dia seharusnya mengundurkan diri, tapi dia melangkah lebih jauh. Itu haknya.”
Putin, yang merupakan mantan kolonel KGB, sepakat bahwa keadaan Snowden hampir sama dengan dilema yang dihadapinya saat Uni Soviet runtuh lebih dari seperempat abad yang lalu.
”Saya tidak memikirkannya, tapi saya kira iya,” kata Putin membandingkan nasib Snowden dengan dirinya. ”Saya mengundurkan diri karena saya tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
Putin mengkritik AS karena menyadap sekutu-sekutunya sendiri termasuk Jerman. ”Mencoba memata-matai sekutu Anda, jika Anda benar-benar menganggap mereka sekutu, itu tidak senonoh karena meruntuhkan kepercayaan,” papar Putin, seperti dilansir Bloomberg, semalam (2/6/2017).
(mas)