Coba Bajak Malaysia Airlines, Penumpang Ingin Ledakkan Pesawat
A
A
A
MELBOURNE - Ketegangan terjadi di dalam kabin pesawat Malaysia Airlines yang putar balik usai lepas landas dari Melbourne menuju Kuala Lumpur, pada hari Rabu malam. Pesawat itu hendak dibajak seorang penumpang yang mengklaim membawa bom dan menyerbu pintu kokpit.
Penumpang yang diduga mabuk dan terpengaruh narkoba tersebut membawa benda misterius warna hitam seukuran semangka yang dia klaim sebagai bom. Aksinya membuat para penumpang lain bertindak setelah dia mengancam akan meledakkan pesawat.
Baca Juga: Malaysia Airlines Putar Balik setelah Penumpang Klaim Bawa Bom
Seorang penumpang bernama Andy mengatakan bahwa dia mendengar penumpang pria yang berulah tersebut mengancam akan meledakkan pesawat sekitar 10 menit setelah pesawat lepas landas.
”Saya bisa mendengar si idiot ini mengatakan bahwa dia ingin masuk (kokpit) dan menemui pilot," katanya kepada stasiun radio 3AW, Kamis (1/6/2017).
”Kru pesawat berkata, 'Duduklah kembali, Tuan, duduk kembali, Tuan’,” kata Andy.
”Dia melangkah, ‘Tidak, saya tidak akan duduk, mundur, saya akan ledakkan pesawat’,” lanjut Andy menirukan ucapan pria yang akan membajak pesawat itu.
”Krus berteriak, 'Saya butuh bantuan, saya butuh bantuan'. Jadi saya melompat, membuka gesper saya, dan mendekatinya,” papar Andy.
”Saya berkata, 'Kawan, apa yang sedang Anda lakukan?' Dan dia berkata, 'Saya akan ledakkan pesawat terbang, saya akan ledakkan pesawat terbang ke atas’. Dan saya pergi, oh Tuhanku, dia gila,” sambung Andy.
”Jadi, saya mundur selangkah. Dan saya berkata kepada teman saya, 'Kawan, orang ini serius. Sebaiknya kita melakukan sesuatu’. Jadi, saya mendekati dia dan dia berlari ke samping dan kemudian dia jatuh ke bagian belakang pesawat,” kata Andy.
”Dan kemudian dua pemuda mencengkeramnya dan melucuti senjatanya dan mengikatinya erat-erat.”
Menurut Andy, pria itu memegang ”benda hitam raksasa” seukuran semangka. Penumpang lain menggambarkannya sebagai perangkat ”frekuensi elektronik” yang bisa memicu ledakan.
”Itu sangat besar, warnanya hitam dan ada dua antena hitam yang terlepas, tapi juga terlihat seperti jack iPhone. Jadi bisa saja itu hanya beat box,” ujar Andy. ”Kurasa orang itu hanya orang tolol.”
Klaim tentang “ancaman teror” dan ”bom” belum dikonfirmasi oleh polisi dan pihak maskapai. Namun, para polisi bersenjata berat telah mengevakuasi semua penumpang sesaat setelah pesawat mendarat di Melbourne.
Pihak maskapai mengatakan pesawat Malaysia Airlines MH128 berangkat dari Bandara Tullamarine Melbourne pada pukul 23.11 malam. Pesawat dijadwalkan tiba di ibu kota Malaysia pada pukul 05.28 pagi hari Kamis (1/6/2017). Namun, pesawat putar balik ke Melbourne gara-gara ulah penumpang tersebut.
Menurut pihak maskapai, penumpang yang berulah mencoba memasuki kokpit. Maskapai menegaslkan bahwa tidak ada gunanya pesawat dibajak.
”Mengikuti kejadian pada MH128, penumpang yang mengganggu telah ditangkap oleh petugas keamanan bandara,” bunyi pernyataan Malaysia Airlines.
”Keselamatan dan keamanan sangat diprioritaskan terhadap Malaysia Airlines. Maskapai ini ingin meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” lanjut pihak Malaysia Airlines. ”Penumpang telah dengan aman mendarat.”
Penumpang yang diduga mabuk dan terpengaruh narkoba tersebut membawa benda misterius warna hitam seukuran semangka yang dia klaim sebagai bom. Aksinya membuat para penumpang lain bertindak setelah dia mengancam akan meledakkan pesawat.
Baca Juga: Malaysia Airlines Putar Balik setelah Penumpang Klaim Bawa Bom
Seorang penumpang bernama Andy mengatakan bahwa dia mendengar penumpang pria yang berulah tersebut mengancam akan meledakkan pesawat sekitar 10 menit setelah pesawat lepas landas.
”Saya bisa mendengar si idiot ini mengatakan bahwa dia ingin masuk (kokpit) dan menemui pilot," katanya kepada stasiun radio 3AW, Kamis (1/6/2017).
”Kru pesawat berkata, 'Duduklah kembali, Tuan, duduk kembali, Tuan’,” kata Andy.
”Dia melangkah, ‘Tidak, saya tidak akan duduk, mundur, saya akan ledakkan pesawat’,” lanjut Andy menirukan ucapan pria yang akan membajak pesawat itu.
”Krus berteriak, 'Saya butuh bantuan, saya butuh bantuan'. Jadi saya melompat, membuka gesper saya, dan mendekatinya,” papar Andy.
”Saya berkata, 'Kawan, apa yang sedang Anda lakukan?' Dan dia berkata, 'Saya akan ledakkan pesawat terbang, saya akan ledakkan pesawat terbang ke atas’. Dan saya pergi, oh Tuhanku, dia gila,” sambung Andy.
”Jadi, saya mundur selangkah. Dan saya berkata kepada teman saya, 'Kawan, orang ini serius. Sebaiknya kita melakukan sesuatu’. Jadi, saya mendekati dia dan dia berlari ke samping dan kemudian dia jatuh ke bagian belakang pesawat,” kata Andy.
”Dan kemudian dua pemuda mencengkeramnya dan melucuti senjatanya dan mengikatinya erat-erat.”
Menurut Andy, pria itu memegang ”benda hitam raksasa” seukuran semangka. Penumpang lain menggambarkannya sebagai perangkat ”frekuensi elektronik” yang bisa memicu ledakan.
”Itu sangat besar, warnanya hitam dan ada dua antena hitam yang terlepas, tapi juga terlihat seperti jack iPhone. Jadi bisa saja itu hanya beat box,” ujar Andy. ”Kurasa orang itu hanya orang tolol.”
Klaim tentang “ancaman teror” dan ”bom” belum dikonfirmasi oleh polisi dan pihak maskapai. Namun, para polisi bersenjata berat telah mengevakuasi semua penumpang sesaat setelah pesawat mendarat di Melbourne.
Pihak maskapai mengatakan pesawat Malaysia Airlines MH128 berangkat dari Bandara Tullamarine Melbourne pada pukul 23.11 malam. Pesawat dijadwalkan tiba di ibu kota Malaysia pada pukul 05.28 pagi hari Kamis (1/6/2017). Namun, pesawat putar balik ke Melbourne gara-gara ulah penumpang tersebut.
Menurut pihak maskapai, penumpang yang berulah mencoba memasuki kokpit. Maskapai menegaslkan bahwa tidak ada gunanya pesawat dibajak.
”Mengikuti kejadian pada MH128, penumpang yang mengganggu telah ditangkap oleh petugas keamanan bandara,” bunyi pernyataan Malaysia Airlines.
”Keselamatan dan keamanan sangat diprioritaskan terhadap Malaysia Airlines. Maskapai ini ingin meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” lanjut pihak Malaysia Airlines. ”Penumpang telah dengan aman mendarat.”
(mas)