China Perketat Keamanan di Perbatasan Korea Utara

Sabtu, 27 Mei 2017 - 01:22 WIB
China Perketat Keamanan...
China Perketat Keamanan di Perbatasan Korea Utara
A A A
BEIJING - Seorang diplomat utama Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa China telah memperketat keamanan di perbatasannya dengan Korea Utara (Korut). Pejabat tersebut mengatakan bahwa AS telah melihat "pergeseran tekanan" dari China, di tengah seruan Washington untuk menekan Pyongyang.

"China telah meningkatkan inspeksi perbatasan, meningkatkan beberapa fungsi kepolisian di perbatasan, meningkatkan pemeriksaan pabean," kata Asisten Sekretaris Menteri Luar Negeri Susan Thornton kepada wartawan di Beijing

"China juga telah menerapkan sejumlah hal lain pada perusahaan yang memiliki hubungan dengan Korut," imbuhnya sambil menolak untuk menguraikan seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (27/5/2017).

Diplomat tersebut mengatakan bahwa tindakan tersebut mencerminkan meningkatnya kesadaran Beijing tentang perlunya menekan Korut untuk menghentikan program rudal nuklir dan balistiknya. Ia juga mencatat bahwa AS telah melihat "pergeseran tekanan" dalam pendekatan China terhadap Pyongyang.

"Beijing sekarang mengerti bahwa mereka tidak memiliki, saya pikir, lebih banyak waktu untuk membawa orang-orang Korut ke meja makan, mendapatkan kalkulus mereka berubah dan membawa mereka ke meja perundingan seperti yang mungkin mereka duga sebelumnya," ucap Thornton.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Beijing juga menyadari bahwa tindakan Pyongyang juga merongrong keamanan China sendiri dengan cara yang sangat besar.

"Mereka menyadari bahwa akan sangat sulit untuk melakukan dialog sementara Korut menembakkan rudal," katanya.

Thornton kemudian menyatakan bahwa AS, China, dan pihak-pihak lain saat ini terlibat dalam pembicaraan mengenai resolusi PBB di masa depan mengenai Korut guna mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil tindakan jika Pyongyang melakukan uji coba nuklir atau rudal lainnya.

"Jadi, kami mencoba melihat untuk melakukan langkah-langkah besar berikutnya yang akan diambil setelah provokasi lain," katanya, mencatat bahwa ini bisa mencakup sanksi ekonomi yang menargetkan perdagangan barang-barang konsumen Korut, mungkin termasuk tekstil.

AS telah mendesak China untuk menekan Korea Utara (Korut), karena Beijing merupakan satu-satunya jalur ekonomi Pyongyang. Presiden Donald Trump telah melakukan percakapan telepon mengenai masalah ini dengan rekannya dari China, Xi Jinping, dan Sekretaris Negara Rex Tillerson mengatakan bahwa AS harus menguji Korut ke China dengan "sandaran yang keras" pada Jinping.

Beijing telah menandatangani sanksi PBB terhadap Pyongyang dan menangguhkan impor batubara dari Korut sepanjang sisa tahun ini.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)