Trump Sebut Kim Jong-un Orang Gila dengan Senjata Nuklir
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah transkip pembicaraan via telepon antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte muncul ke permukaan. Dalam transkip itu diketahui Trump menyebut pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, orang gula dengan dengan senjata nuklir.
Transkip kontroversial yang diperoleh sejumlah media itu menunjukkan jika kedua pemimpin tersebut berbicara secara ekstensif mengenai Korut dan kemungkinan adanya serangan nuklir.
"Kita tidak bisa membiarkan orang gila dengan senjata nuklir lepas seperti itu. Kami punya banyak senjata, lebih dari yang dimilikinya, 20 kali tapi kami tidak mau menggunakannya," kata Trump pada satu titik seperti dikutip dari Independent, Kamis (25/5/2017).
Sementara Duterte menyebut Kim "tidak stabil", dan memperingatkan bahwa dia memiliki mainan berbahaya di tangannya yang dapat menciptakan begitu banyak penderitaan dan kesengsaraan untuk semua umat manusia. Ia menambahkan bahwa Filipina semakin takut kepada Jong-un karena rudal Korut semakin mendekati jarak ideal.
Trump lantas menanggapi ketakutan Duterte itu dengan membual tentang senjata api AS. "Kami memiliki dua kapal selam yang terbaik di dunia," katanya.
Kedua kepala negara itu juga sepakat bahwa China memiliki peran penting dalam situasi tersebut.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia akan "merasa terhormat" untuk bertemu dengan Jong-un, dalam situasi yang tepat. "Jika sesuai dengan saya untuk bertemu dengannya, saya akan benar-benar merasa terhormat untuk melakukannya," katanya kepada Bloomberg News.
Pejabat pejabat senior Trump mengatakan kepada The Washington Post bahwa seruan Presiden AS kepada Duterte adalah upayanya untuk "mengumpulkan dukungan sebanyak yang dia bisa di Korea Utara".
"Dukungan daerah sangat berarti. Begitulah cara dia secara proaktif mengelola situasi yang sangat sulit," kata pejabat tersebut.
Transkip kontroversial yang diperoleh sejumlah media itu menunjukkan jika kedua pemimpin tersebut berbicara secara ekstensif mengenai Korut dan kemungkinan adanya serangan nuklir.
"Kita tidak bisa membiarkan orang gila dengan senjata nuklir lepas seperti itu. Kami punya banyak senjata, lebih dari yang dimilikinya, 20 kali tapi kami tidak mau menggunakannya," kata Trump pada satu titik seperti dikutip dari Independent, Kamis (25/5/2017).
Sementara Duterte menyebut Kim "tidak stabil", dan memperingatkan bahwa dia memiliki mainan berbahaya di tangannya yang dapat menciptakan begitu banyak penderitaan dan kesengsaraan untuk semua umat manusia. Ia menambahkan bahwa Filipina semakin takut kepada Jong-un karena rudal Korut semakin mendekati jarak ideal.
Trump lantas menanggapi ketakutan Duterte itu dengan membual tentang senjata api AS. "Kami memiliki dua kapal selam yang terbaik di dunia," katanya.
Kedua kepala negara itu juga sepakat bahwa China memiliki peran penting dalam situasi tersebut.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia akan "merasa terhormat" untuk bertemu dengan Jong-un, dalam situasi yang tepat. "Jika sesuai dengan saya untuk bertemu dengannya, saya akan benar-benar merasa terhormat untuk melakukannya," katanya kepada Bloomberg News.
Pejabat pejabat senior Trump mengatakan kepada The Washington Post bahwa seruan Presiden AS kepada Duterte adalah upayanya untuk "mengumpulkan dukungan sebanyak yang dia bisa di Korea Utara".
"Dukungan daerah sangat berarti. Begitulah cara dia secara proaktif mengelola situasi yang sangat sulit," kata pejabat tersebut.
(ian)