Resmi Jadi Presiden, Macron Janjikan Renaissance

Senin, 15 Mei 2017 - 01:41 WIB
Resmi Jadi Presiden,...
Resmi Jadi Presiden, Macron Janjikan Renaissance
A A A
PARIS - Emmanuel Macron telah resmi menjadi presiden Prancis menggantikan Francois Hollande. Dalam sebuah upacara di Istana Elysee, Paris, presiden termuda Prancis itu berjanji akan mengembalikan posisi global Prancis.

Macron dilantik sebagai presiden baru Prancis seminggu setelah kemenangannya yang gemilang atas Marine Le Pen, dengan 66% suara dalam pemilihan presiden.

Selama pidato pengukuhannya pada hari Minggu (15/5/2017), Macron berjanji untuk mengembalikan kepercayaan rakyat Prancis akan masa depan negara mereka.

"Pembagian dan fraktur di masyarakat kita harus diatasi," kata politisi sentris tersebut seperti dikutip dari BBC.

"Dunia dan Eropa membutuhkan Prancis lebih dari sebelumnya, dan Perancis yang kuat, yang berbicara keras untuk kebebasan dan solidaritas," katanya lagi.

Dia mengatakan bahwa dia akan meyakinkan orang-orang bahwa kekuatan Prancis tidak menurun. "Kita berada di ambang renaissance yang hebat," cetusnya.

Macron menghadapi tantangan besar termasuk tingginya tingkat pengangguran, terutama di kalangan muda Prancis, dan pertumbuhannya rendah.

Dia mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan investasi dan untuk menciptakan model pertumbuhan baru yang meningkatkan mobilitas sosial dan membantu lingkungan.

Menjadi presiden pada usia 39 tahun, Macron adalah pemimpin termuda Prancis sejak Napoleon dan yang pertama lahir setelah 1958, ketika sebuah sistem presidensiil didirikan.

Pergerakan politik En Marche-nya yang dibentuk tahun lalu dan sebagai partai baru - La République En Marche - akan menerjukan para kandidatnya di seluruh Prancis dalam pemilihan parlemen pada bulan Juni.

Dia telah berjanji untuk "bekerja untuk semua orang" dan melihat programnya mengangkangi kelompok kiri dan kanan.

Minggu pertama Macron di kantor akan sibuk. Dia berangkat ke Berlin pada hari Senin untuk bertemu Kanselir Angela Merkel dan untuk menunjukkan komitmennya kepada Uni Eropa.

Dia juga diperkirakan akan mengumumkan perdana menteri pada Senin pagi.
(ian)
Berita Terkait
Lyon Jadi Pelabuhan...
Lyon Jadi Pelabuhan Baru Jerome Boateng
Prancis Imbau Warganya...
Prancis Imbau Warganya Segera Tinggalkan Pakistan
8 Bukti Prancis Kehilangan...
8 Bukti Prancis Kehilangan Pengaruh Neokolonialisme di Afrika
Pelaku Penyanderaan...
Pelaku Penyanderaan di Bank Prancis Masuk dalam Daftar Pemantauan
Gerakan Boikot Produk...
Gerakan Boikot Produk Prancis Raih Momentum di Bangladesh
Pogba Bantah Keluar...
Pogba Bantah Keluar dari Timnas Prancis karena Komentar Marcon
Berita Terkini
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-1B ke Semenanjung Korea, Korut Sebut Gertakan Sembrono
11 menit yang lalu
Negara 100% Muslim Ini...
Negara 100% Muslim Ini Melarang Masuk Seluruh Pemegang Paspor Israel
51 menit yang lalu
Krisis Litium di China...
Krisis Litium di China Picu Kekhawatiran Global
1 jam yang lalu
Langka, Protes Anti-Hamas...
Langka, Protes Anti-Hamas Pecah di Gaza Utara di Tengah Pengepungan Israel
2 jam yang lalu
China kepada AS: Berhenti...
China kepada AS: Berhenti Mengancam dan Memeras!
3 jam yang lalu
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
4 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved