Mengintip Bunker Rahasia Inggris Pelindung dari Bom Nuklir

Minggu, 07 Mei 2017 - 05:52 WIB
Mengintip Bunker Rahasia Inggris Pelindung dari Bom Nuklir
Mengintip Bunker Rahasia Inggris Pelindung dari Bom Nuklir
A A A
LONDON - Inggris ternyata memiliki bunker rahasia berukuran raksasa yang sedianya jadi tempat berlindung pemerintah dan keluarga kerajaan dari serangan bom nuklir saat Perang Dingin pecah di masa silam. Bunker yang dijuluki “kota bawah tanah” ini berada di Corsham, Wiltshire.

Kondisi bunker yang berjarak 100 kaki di bawah permukaan tanah ini kini terbengkalai. Bangunan rahasia tersebut bisa menampung 4.000 orang jika perang nuklir benar-benar terjadi.

Prioritas penghuni bunker adalah Perdana Menteri dan keluarga Kerajaan Inggris. Kementerian Pertahanan Inggris mengakui situs rahasia yang dikenal sebagai Bunker Burlington tersebut.

Bangunan telah ditinggalkan sejak tahun 1990-an. Melalui situs resminya, Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi bahwa bangunan anti-nuklir rahasia memang dibangun pemerintah di masa silam.

”Situs bawah tanah rahasia pemerintah di dekat Corsham di Wiltshire, yang merupakan lokasi relokasi potensial bagi pemerintah jika terjadi perang nuklir, dideklasifikasi pada akhir tahun 2004,” tulis kementerian itu, yang dilansir dari Daily Mirror, Minggu (7/5/2017) .

Sejak dibangun pada tahun 1950-an, markas perang darurat Inggris ini dikenal dengan banyak nama kode, termasuk Hawthorn Central, Stockwell, Subterfuge, Turnstile, dan juga Site 3.

Menurut laporan yang diulas burlingtonbunker.co.uk, bunker dilengkapi dengan pusat medis lengkap dengan ruang pemeriksaan, ruang operasi gigi, ruang cuci dan dua dapur.

Sejumlah buku juga disediakan di bunker dengan harapan dapat memberikan informasi yang cukup bagi sebuah negara untuk membangun kembali jika dimusnahkan oleh perang nuklir.

Buku-buku yang disediakan termasuk peta, data ilmiah, kebijakan parlemen, dan buku manual teknis. Dengan dilengkapi fasilitas yang memadai, bangunan rahasia ini dimungkinkan jadi lokasi pemerintah untuk menjalankan negara.

Ketika bagian dalam bunker terungkap, barang-barang termasuk telepon dan peralatan kantor lainnya ditemukan dalam kondisi yang sama sekali tidak terpakai dan masih terbungkus plastik.

Sekitar 50 hingga 100 staf dipekerjakan untuk menjaga agar bunker berfungsi selama tahun 1980-an. Namun, jumlah staf telah dikurangi menjadi empat anggota.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4895 seconds (0.1#10.140)