Venezuela Memanas, Penasihat Trump Temui 'Musuh' Maduro
A
A
A
CARACAS - Situasi di Venezuela memanas setelah demo anti-Presiden Nicholas Maduro menewaskan 38 orang dalam sebulan terakhir. Dalam situasi tak kondusif ini, penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, H.R. McMaster, menemui pemimpin oposisi Venezula, Julio Borges.
Pemerintah Trump mengaku terus memantau ketidakstabilan Venezuela. Washington percaya demonstrasi anti-pemerintah di Ibu Kota Caracas akan menuju sebuah kesimpulan yang cepat dan damai.
Gedung Putih membenarkan pertemuan penasihat keamanan nasional Presiden Trump dengan Julio Borges, “musuh politik” Presiden Maduro. Borges merupakan pemimpin oposisi di Kongres atau Majelis Nasional.
Menurut Gedung Putih, pertemuan membahas kerusuhan sipil yang telah berlangsung hampir lima hari terakhir.
“Mereka membahas perlunya pemerintah untuk mematuhi Konstitusi Venezuela, membebaskan tahanan politik, menghormati Majelis Nasional, dan menyelenggarakan pemilu yang bebas dan demokratis,” kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, yang dilansir Minggu (7/5/2017).
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih lainnya, Sarah Huckabee Sanders, mengaku prihatin dengan situasi di Venezuela. ”Beberapa tindakan di sana sangat menyedihkan dan (itu) pasti sesuatu yang kita pantau sangat erat,” katanya.
Menurut laporan Associated Press, bentrokan antara polisi dan demonstran telah menyebabkan 38 orang tewas dalam satu bulan terakhir.
Media lokal melaporkan, para demonstran di Venezula telah marah dengan merobohkan patung mendiang Presiden Hugo Chavez. Patung itu dihancurkan para demonstran yang didominasi para pelajar.
Demonstran marah karena krisis di negara itu semakin parah, di mana makanan mulai langka dan inflasi terus melejit.
Pemerintah Trump mengaku terus memantau ketidakstabilan Venezuela. Washington percaya demonstrasi anti-pemerintah di Ibu Kota Caracas akan menuju sebuah kesimpulan yang cepat dan damai.
Gedung Putih membenarkan pertemuan penasihat keamanan nasional Presiden Trump dengan Julio Borges, “musuh politik” Presiden Maduro. Borges merupakan pemimpin oposisi di Kongres atau Majelis Nasional.
Menurut Gedung Putih, pertemuan membahas kerusuhan sipil yang telah berlangsung hampir lima hari terakhir.
“Mereka membahas perlunya pemerintah untuk mematuhi Konstitusi Venezuela, membebaskan tahanan politik, menghormati Majelis Nasional, dan menyelenggarakan pemilu yang bebas dan demokratis,” kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, yang dilansir Minggu (7/5/2017).
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih lainnya, Sarah Huckabee Sanders, mengaku prihatin dengan situasi di Venezuela. ”Beberapa tindakan di sana sangat menyedihkan dan (itu) pasti sesuatu yang kita pantau sangat erat,” katanya.
Menurut laporan Associated Press, bentrokan antara polisi dan demonstran telah menyebabkan 38 orang tewas dalam satu bulan terakhir.
Media lokal melaporkan, para demonstran di Venezula telah marah dengan merobohkan patung mendiang Presiden Hugo Chavez. Patung itu dihancurkan para demonstran yang didominasi para pelajar.
Demonstran marah karena krisis di negara itu semakin parah, di mana makanan mulai langka dan inflasi terus melejit.
(mas)